REVIEW BUKU THE INTERPRETATION OF DREAMS (TAFSIR MIMPI) SIGMUND FREUD

REVIEW BUKU THE INTERPRETATION OF DREAMS

TAFSIR MIMPI

SIGMUND FREUD


“Mimpi adalah pembebasan jiwa dari tekanan luar, sebuah pelepasan ruh dari belenggu dunia”

(Sigmund Freud)

SINOPSIS BUKU
Dalam buku ini, Frued berusaha untuk menjelaskan proses yang mendasari keanehan dan ketidakjelasan mimpi, dan untuk menyimpulkan dari proses-proses sifat kekuatan psikis yang konflik-konfliknya atau kerjasamanya menjadi penyebab bagi munculnya mimpi-mimpi kita.

Pengetahuan konsep mimpi yang dipegang dizaman primitif tampaknya mendasari evaluasi mimpi saat ini diantara bangsa-bangsa kuno klasik. Mereka percaya bahwa mimpi berhubungan dengan dunia gaib dan mereka mencari inspirasi dari dewa roh-roh jahat. Mereka juga beranggapan mimpi berhubungan dengan aktivitas meramal masa depan. Freud menjelaskan bahwa mimpi didefinisikan sebagai aktivitas psikis orang yang tidur ketika ia tidur.

Dalam buku ini, Freud banyak mengutip para ahli filsafat sampai psikologi yang berupaya merumuskan masalah tafsir mimpi. Bahkan beberapa ilmuwan pun memiliki pandangan yang berbeda-beda, diantara mereka dibagi beberapa “mazhab” terkait pandangan mereka tentang mimpi. Berikut beberapa ahli yang dikutip Freud dalam buku tafsir mimpi ini:

Ahli Fisiolog kuno, Burdach, mengungkapkan bahwa kehidupan nyata, dengan deritanya dan sukacitanya, kesenangannya dan rasa nyerinya, tidak pernah terulang, sebaliknya, mimpi bertujuan untuk menghilangkan semuanya itu dari diri kita. Bahkan ketika seluruh pikiran kita dipenuhi dengan satu subjek, ketika hati kita diliputi oleh kesedihan yang pahit, atau ketika beberapa tugas berat telah membebani pikiran kita secara luar biasa, mimpi yang baik memberi kita sesuatu yang sama sekali asing, atau mimpi itu memilih kombinasinya yang hanya merupakan beberapa elemen realitas, hanya masuk ke dalam inti suasana hati kita, dan melambangkan realitas.

Jessen dalam Psychologienya yang diterbitkan tahun 1855, menyatakan bahwa isi mimpi selalu ditentukan oleh kepribadian, usia, jenis kelamin, peran dalam kehidupan, pendidikan, kebiasaan, dan pada peristiwa dan pengalaman dari seluruh kehidupan masa lalu seseorang.

Hildebrandt mengatakan bahwa apapun yang ditawarkan oleh mimpi kepada kita, itu berasal dari kehidupan psikis yang berpusat pada kenyataan ini. Betapa pun sangat luar biasa sesuatu yang terlihat dalam mimpi tidak pernah bisa melepaskan diri dari dunia nyata, dan pengalaman yang paling hebat serta konyol dalam mimpi pasti selalu berasal dari apa mata kita pernah melihatnya di dunia luar, atau dari apa yang pernah ditemukan di suatu tempat dipikiran kita ketika bangun, dengan kata lain, bahan mimpi itu pasti diambil dari apa yang pernah kita alami, baik secara objektif maupun subjektif.

Volkelt menyatakan bahwa boleh dikatakan betapa mudahnya kenangan masa kanak-kanak dan masa muda masuk ke dalam mimpi kita. Apa yang telah lama kita berhenti memikirkannya, apa yang telah lama kehilangan kepentingannya bagi kita, akan terus diingat oleh mimpi.

Hildebrandt menyatakan hanyalah merupakan ilusi, mimpi tidak memperdulikan waktu dan ruang sebagaimana pikiran sadar, karena bermimpi itu sendiri merupakan sebuah bentuk pikiran. Mimpi adalah menikmati keuntungan lebih banyak dalam hal waktu untuk terbebas dari perjalanan waktu, namun ini merupakan arti yang lain.

Tentang bahan mimpi, Freud menyatakan 2 fakta tentang mimpi yaitu

1. Bahwa orang sangat sering bermimpi tentang kejadian yang sangat tidak penting hari itu dan,

2. Bahwa orang jarang mengalami dalam mimpinya hal-hal yang sangat menarik pada hari itu.

Untuk saat ini, Freud merasa puas dengan sebuah penemuan segarnya yang baru dibuat. Mengenai metode penafsiran mimpi, ia akan menemukan bahwa sesungguhnya mimpi benar-benar memiliki arti dan sama sekali bukan merupakan ungkapan dari kacaunya aktivitas otak, ketika pekerjaan interpretasi telah selesai, mimpi dapat diakui sebagai sebuah pemenuhan keinginan.

Menurut Freud, kita mungkin dapat mengingat meskipun hanya tiga keistimewaan memori dalam mimpi, yang telah sering dicatat, tetapi tidak pernah dapat dijelaskan:

1. Bahwa mimpi dengan jelas lebih menyukai kesan dari beberapa hari terakhir.

2. Bahwa terjadi seleksi sesuai dengan prinsip selain yang mengatur ingatan kita ketika bangun.

3. Bahwa ia memiliki kemampuan dan kesan awal di masa kecil kita.

Penjelasan analisis Freud tentang bahan mimpi, bahwa mimpi adalah koleksi sisa-sisa psikis dan jejak memori yang kita diwajibkan untuk mempercayainya karena preferensi ditampilkan dari bahan terbaru dan bahan masa kecil dengan karakter aktualitas psikologis, meskipun sifat aktualitas ini waktunya tidak dapat ditentukan.

Dalam penelitiannya, Freud merasa perlu untuk berkomentar bahwa orang tidak pernah bisa benar-benar yakin bahwa seseorang telah menafsirkan mimpi dengan benar, bahkan jika solusi tersebut tampaknya memuaskan dan sempurna, namun selalu ada kemungkinan bahwa arti yang lain telah diwujudkan oleh mimpi yang sama.

Freud menyatakan, mimpi adalah tindakan psikis yang penuh keinginan; motif kekuasaannya selalu merupakan pemenuhan keinginan; terdapat fakta bahwa mimpi tidak dikenali sebagai sebuah keinginan dan di dalamnya banyak terdapat keanehan dan absurditas yang disebabkan oleh pengaruh sensor psikis yang telah dialaminya selama pembentukannya.

Berbagai penelitian dan analisis mengenai tafsir mimpi dikerahkan Freud demi mendapatkan pemecahan masalah tafsir mimpi. Berbagai pengalaman mimpi baik dari pasiennya bahkan dari dirinya sendiri mengumpulkan data-data yang bisa dirangkai sebagai tafsir “teka-teki” mimpi. Berupa pola, objek, gambaran, model, perasaan, psikis dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disentuh seseorang yang termanisfetasi ke dalam bahan mimpi dan pikiran mimpi. Sehingga kajian yang telah tersusun “belum lengkap” dapat terus dijawab dengan kajian-kajian mendatang dan penelitian yang berdasar sumber primer juga sekunder.


REVIEW BUKU
Buku yang sangat menarik, sebuah pengetahuan yang mahal dari Sigmund Freud sebagai tokoh Psikoanalisis dunia yang ternama. Membaca buku tafsir mimpi ini adalah pelajaran berharga tentang pengetahuan tafsir mimpi dalam psikologi. Freud menjelaskan semua tentang analisis mimpi dalam buku ini berdasarkan sumber primer dan sekunder. Pengalaman mimpi baik dari pasiennya bahkan mimpinya sendiri diceritakan dalam buku ini demi bisa menganalisis mimpi-mimpi terkait bahan mimpi juga pikiran mimpi tersebut. Pengalaman berbagai penulis sebelum Freud pun dimasukan dalam buku ini. Pengalaman-pengalaman tersebut menjadi bahan analisisnya untuk menyusun tafsir mimpi. Pandangan-pandangan para filsuf terdahulu seperti Aristoteles sampai Nietzsche menjadi kajian Freud terkait mimpi.

Dalam buku ini, Freud memaparkan metode-metode untuk menganalis mimpi. Definisi mimpi dari berbagai literatur yang memuat mimpi hingga metode tafsir mimpi begitu “terang” ditulis Freud dalam buku ini. Jadi, dengan tebal halaman 700 halaman ini dengan detail menurut saya menerangkan kepada pembaca terkait definisi, metode, kajian, penelitian tentang mimpi dan tafsir mimpi. Mimpi adalah hal yang hampir selalu dikaitkan tentang suatu yang pernah (masa lalu) dilakukan, dirasakan, dipikirkan, diihat seseorang sehingga termanifestasi menjadi apa yang disebut sebagai mimpi saat seseorang tidur. Ternyata tidak menutup kemungkinan bahwa mimpi bisa saja gambaran akan sebuah masa depan, seperti kalimat pada halaman terakhir buku ini, Freud menuliskan bahwa:

“Orang ingin menggantikan kata-kata dalam kaitannya dengan pengetahuan kita tentang masa lalu, karena setiap pengertian mimpi berawal dari masa lalu. Kepercayaan kuno bahwa mimpi mengungkapkan kejadian masa depan sesungguhnya bukannya sama sekali tidak mengandung kebenaran. Dengan menggambarkan sebuah keinginan yang terpenuhi, mimpi tentu saja membawa kita ke masa depan; di mana pemimpi menerima kejadian itu di masa kini, dan telah dibentuk dalam rupa masa lalu dengan keinginan yang tidak bisa dihancurkan”.

DETAIL BUKU
Judul Buku: The Interpretation Of Dreams (Tafsir Mimpi)

Penulis: Sigmund Freud

Penerjemah: H. Supriyanto Abdullah

Penyunting: Ayuninda Erdiani, S.S

Perancang Isi: Bayu

Perancang Sampul: Ardhi

Penerbit: Indoliterasi

Halaman: 714 Halaman


TERIMA KASIH

Sampai bertemu di mimpi :)

 

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI