KATA-KATA BIJAK THE ANCIENT ONE DI FILM DR. STRANGE (2016)

KATA-KATA BIJAK THE ANCIENT ONE DI FILM DR. STRANGE (2016)


Dalam film pertama Dr. Strange tahun 2016, kita diperkenalkan sosok guru yang mengajari Dr. Strange tentang Magic atau sihir. Dia adalah The Ancient One. The Sorcerer Supreme yang melindungi Time Stone salah satu dari Infinity Stone. The Ancient One merupakan salah satu penyihir agung yang kuat dalam dunia Marvel. Pertemuannya dengan Dr. Strange mengantarkan sang Dokter sombong itu ke dalam kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Stephen Strange yang kehidupannya berantakan setelah mengalami kecelakaan mobil yang membuat karir dokternya terpaksa berhenti akibat cedera tangan yang tak kunjung sembuh. Pengobatan medis semua telah dicobanya agar kondisi tangannya pulih seperti semula hingga uang dan kekayaannya habis untuk membayar itu semua. Namun keadaan tangannya tetap tidak ada perubahan hingga pada akhirnya sang Dokter ingin mencoba pengobatan alternatif yang mempertemukannya dengan The Ancient One.

Kali ini saya akan menulis beberapa kutipan kata-kata bijak atau quote dari sang Sorcerer Supreme yaitu The Ancient One yang begitu bijak dan penuh makna. Sebagai penyihir yang hidup ratusan tahun, The Ancient One memiliki karakter yang bijak dan kuat. Berikut merupakan kutipan kata-kata bijak The Ancient One dalam sekuel pertama film Dr. Strange tahun 2016.

1. We never lose our demons, Mordo. We only learn to live above them.
(Kita tidak akan bisa menghilangkan iblis dalam diri kita, Mordo. Kita hanya bisa belajar untuk hidup di atas "mengontrol" mereka)

2. You cannot beat a river into submission; you have to surrender to its current, and use its power as your own.
(Kau tidak bisa menghalau aliran sungai; Kau harus menyerah pada arusnya dan biarkan arus itu mengalir, dan menggunakan kekuatannya sebagai kekuatanmu)

3. Not everything does. Not everything has to. Your intellect has taken you far in life, but it will take you no further. Surrender, Stephen.
(Tidak semuanya bisa dijelaskan. Tidak semuanya harus dijelaskan. Kecerdasanmu telah membawamu jauh dari kehidupan, namun tidak akan membawamu lebih jauh mengerti. Menyerahlah, Stephen)

4. You're a man looking at the world through a keyhole. You've spent your whole life trying to widen that keyhole... to see more, to know more. And now, on hearing that it can be widened, in ways you can't imagine, you reject the possibility.
(Kau adalah seorang pria yang memandang dunia melalui lubang kunci. Kau telah menghabiskan seluruh hidupmu mencoba memperbesar lubang kunci itu... untuk melihat lebih banyak, untuk mengetahui lebih banyak. Dan sekarang, ketika mendengar bahwa lubang kunci tersebut dapat diperbesar, dengan cara yang tidak dapat Kau bayangkan, Kau menolak kemungkinan tersebut)

5. Dan kutipan terakhir dibawah ini saya ambil dari dialog antara Dr. Strange dengan The Ancient One pada dunia Astral saat The Ancient One sedang kritis dalam penanganan Dokter rumah sakit karena jatuh dari ketinggian saat menghadapi mantan muridnya yang menjadi jahat yaitu Kaecilius. Ini pun menjadi percakapan terakhir juga pertemuan terakhir Dr. Strange dengan gurunya tersebut. Dimana pada percakapan tersebut sang guru mengungkapkan alasannya bisa hidup hingga ratusan tahun namun tetap tidak menua.

Dr. Stephen Strange : What are you doing? You're dying! You have to return to your body now. You don't have time.
(Apa yang Anda lakukan? Anda sedang sekarat. Anda harus kembali ke tubuh Anda sekarang. Tidak ada waktu lagi.

The Ancient One : Time is relative. Your body hasn't even hit the floor yet. I've spent so many years peering through time, looking at this exact moment. But I can't see past it. I've prevented countless terrible futures. And after each one, there's always another. And they all lead here, but never further.
(Waktu itu relatif. Tubuhmu bahkan belum menyentuh lantai. Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengintip waktu, melihat momen yang tepat ini. Tapi saya tidak bisa melihat melewatinya. Saya telah mencegah banyak sekali masa depan yang buruk. Dan setelah masing-masing, selalu ada yang lain. Dan semuanya mengarah ke sini, tapi tidak pernah lebih jauh)

Dr. Stephen Strange : You think this is where you die.
(Anda berpikir beginikah Anda akan mati?)

The Ancient One : Do you wonder what I see in your future?
(Apa kamu mau tahu apa yang saya lihat pada masa depanmu?)

Dr. Stephen Strange : No. Yes.
(Tidak. Ya)

The Ancient One : I never saw your future, only its possibilities. You have such a capacity for goodness. You always excelled, but not because you crave success, but because of your fear of failure.
(Saya tidak pernah melihat masa depanmu, hanya kemungkinannya. Kau memiliki kapasitas untuk berbuat baik. Kau selalu unggul, tetapi bukan karena Kau mendambakan kesuksesan, tetapi karena ketakutan Kau akan kegagalan)

Dr. Stephen Strange : It's what made me a great doctor.
(Jadi itukah yang membuat saya menjadi Dokter yang hebat)

The Ancient One : It's precisely what kept you from greatness. Arrogance and fear still keep you from learning the simplest and most significant lesson of all.
(Itu salah satunya yang membuat Kau menjadi hebat. Kesombongan dan ketakutan adalah hal yang menghalangi kau untuk mempelajari pelajaran paling sederhana dan paling penting)

Dr. Stephen Strange : Which is?
(Artinya?)

The Ancient One: It's not about you. When you first came to me, you asked me how I was able to heal Jonathan Pangborn. I didn't. He channels dimensional energy directly into his own body.
(Ini semua bukan tentangmu. Saat pertama kau datang, kau bertanya bagaimana saya mampu menyembuhkan Jonathan Pangborn. Saya tidak melakukannya. Dia sendiri yang menyembuhkan dirinya dengan menggunakan dimensi energi lain dalam dirinya)

Dr. Stephen Strange : He uses magic to walk.
(Dia menggunakan sihir untuk berjalan)

The Ancient One : Constantly. He had a choice: to return to to his own life, or to serve something greater than himself.
(Secara sederhana, ya. Dia mempunyai pilihan yaitu kembali ke kehidupannya atau harus melayani sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri)

Dr. Stephen Strange : So, I could have my hands back again? My old life?
(Jadi saya pun bisa mengembalikan kondisi tangan saya seperti semula? Juga kehidupan saya yang lalu?)

The Ancient One : You could. And the world would be all the lesser for it. I've hated drawing power from the Dark Dimension, but as you well know, sometimes one must break the rules in order to serve the greater good.
(Kau bisa. Dan dunia akan menjadi lebih rapuh karena itu. Saya benci mengambil kekuatan dari Dimensi Gelap, tapi seperti yang kau ketahui, terkadang seseorang harus melanggar aturan demi kebaikan yang lebih besar)

Dr. Stephen Strange : Mordo won't see it that way.
(Mordo tidak mengetahui ini semua)

The Ancient One : Mordo's soul is rigid and unmovable, forged by the fires of his youth. He needs your flexibility, just as you need his strength. Only together do you stand a chance of stopping Dormammu.
( Jiwa Mordo kaku dan tak tergoyahkan, ditempa oleh api masa mudanya. Dia membutuhkan kelenturan kau, sama seperti kau membutuhkan kekuatannya. Hanya bersama-sama kau memiliki peluang menghentikan Dormammu)

Dr. Stephen Strange : I'm not ready.
(Saya tidak siap)

The Ancient One : No one ever is. We don't get to choose our time. Death is what gives life meaning. To know your days are numbered, your time is short. You'd think after all this time I'd be ready. But look at me: stretching one moment out into a thousand, just so I can watch the snow.
(Semua orang pun tidak ada yang siap. Kita tidak dapat memilih milih waktu kita. Kematian memberi makna pada kehidupan. Untuk mengetahui hari-harimu adalah angka-angka. Waktumu singkat. Kau berpikir setelah sekian lama ini, saya siap. Tapi lihat saya. Membentang satu momen menjadi seribu... hanya agar saya bisa menyaksikan salju)


TERIMA KASIH




Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE