PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM 
DI INDONESIA


Perkembangan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia selama berabad-abad meninggalkan peninggalan dari berbagai aspek kehidupan seperti sistem politik, sosial, ekonomi dan budaya. Dalam segi politik dibuktikan dengan berdirinya Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Seperti Kerajaan Perlak, Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, Kerajaan Makassar. Berikut adalah kajian singkat beberapa Kerajaan Islam yang pernah berdiri di Nusantara:

1. Kerajaan Perlak
Penyebaran agama Islam pertama kali dilakukan di wilayah Sumatra. Seminar Islam di Medan pada tahun 1963 menyimpulkan bahwa Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak. Bukti adanya sebuah Kerajaan Islam pertama di Indonesia berasal dari laporan Marco Polo penjelajah asal Venezia yang pernah singgah di Kerajaan Perlak pada tahun 1292. Ketika singgah, Marco Polo menjumpai Masyarakat lokal yang telah memeluk Islam dan interaksi antar pedagang Islam yang berasal dari India.

Sumber-sumber Sejarah Kerajaan Perlak berasal dari peninggalan naskah-naskah berbahasa Melayu seperti Naskah Idhratul Haqfi Mamlakatil Ferlah wal Fasi, karangan Abu Ishak Makarani Al Fasy; Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan as Salathin, karangan Syekh Syamsul Bahri Abdullah as Asyi; dan silsilah Raja-raja Perlak dan Pasai, karangan Sayid Abdullah Ibn Saiyid Habib Saifudin. Bukti peninggalan Sejarah lainnya Kerajaan Perlak adalah mata uang Perlak, stempel Kerajaan, makam raja-raja Benoa. Raja pertama Kerajaan Perlak adalah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah yang memerintah pada tahun 840 M sampai 964 M.

2. Kerajaan Samudra Pasai
Bukti Sejarah mengenai Kerajaan Samudra Pasai berasal dari tulisan Ibnu Battutah yang merupakan utusan dari Kerajaan Delhi. Pada tahun 1345, Ibnu Battutah singgah di Samudra Pasai ketika dalam perjalanan menuju Persia. Menurut Ibnu Battutah, Masyarakat Samudra Pasai adalah Masyarakat pedagang Islam. Dalam bertransaksi perdagangan mereka menggunakan mata uang emas.

Menurut Snouck Hurgronje, J. P. Moquette dan J. L. Moens, bahwa Samudra Pasai beridiri pada pertengahan abad ke-13. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Laksamana Islam asal Mesir bernama Nazimudin Al Kamil tahun 1283. Penguasa pertama Kerajaan Samudra Pasai adalah Marah Silu dengan gelar Sultan Malik as Saleh. Kerajaan Samudra Pasai menjadi pusat studi agama Islam dan tempat berkumpulnya ulama-ulama dari berbagai negara.

3. Kerajaan Aceh
Sultan pertama Aceh yang mendirikan Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayannya pada masa Sultan Iskandar Muda. Namun pada tahun 1636 Sultan Iskandar Muda mangkat dan digantikan oleh menantunya yaitu Sultan Iskandar Thani. Pada masa Sultan Iskandar Thani, Kerajaan Aceh mengalami kemunduran karena kepimpinannya yang lemah

4. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak diperkirakan berdiri setelah runtuhnya Majapahit yaitu pada tahun 1478. Raden Fatah menjadi penguasa pertama Kerajaan Demak. Pada tahun 1507, Raden Fatah digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus. Tahun 1518, Demak mencapai pucak kejayaannya dengan wilayah kekuasaannya yang meliputi Pantai utara pulau Jawa, Palembang, Jambi, Banjar, dan Maluku. Pada tahun 1521, Pati Unus Mangkat dan digantikan oleh adiknya, Trenggana. Pada tahun 1522 terjadi kerjasama antar Portugis dan Kerajaan Pajajaran. Portugis diberi izin mendirikan kantor dagang di Sunda Kelapa yang merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran.

Sultan Trenggana yang menolak pengaruh portugis berupaya menghalangi pengaruh Portugis terhadap Kerajaan Pajajaran. Untuk itu Sultan Trenggana berusaha mempertahankan Sunda Kelapa agar tidak dikuasai Portugis. Sultan Trenggana mengutus Faletehan (Fatahillah) untuk mencegah pengaruh Portugis di Sunda Kelapa. Berkat strategi yang dirancang Faletehan akhirnya Banten dapat ditaklukkan pada tahun 1527. Begitupun dengan Sunda Kelapa jatuh ketangan Demak dan Portugis berhasil diusir dari Sunda Kelapa. Setelah menguasai Sunda Kelapa, Faletehan mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Ketika Sultan Trenggana mangkat, terjadi perpecahan di dalam Kerajaan. Perpecahan tersebut menghasilkan Raja baru yaitu Arya Penangsang. Namun Arya Penangsang mendapat perlawanan dan dikalahkan oleh Pangeran Hadiwijaya. Pangeran Hadiwijaya memindahkan pusat Kerajaan Demak ke daerah Pajang pada tahun 1568.

5. Kerajaan Pajang
Setelah dipindahkan ke Pajang oleh Pangeran Hadiwijaya atau Joko Tingkir. Selanjutnya oleh Sunan Giri menobatkan Pangeran Hadiwijaya menjadi sultan Pajang dan memerintah tahun 1582. Pangeran Hadiwijaya memberikan hadiah kepada para pengikutnya yang membantu mengalahkan Arya Penangsang, mereka adalah Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi. Untuk membalas jasanya, Pemanahan diberi hadiah daerah Mataram di Kota Gede, Yogyakarta dan dikenal Ki Gede Mataram. Sedang Ki Penjawi diberi jabatan sebagai Adapati Pati. Setelah itu Putra Pemanahan, Sutawijaya diangkat menjadi anak angkat Hadiwijaya. Setelah Pemanahan wafat, Sutawijaya diangkat menjadi adipati Mataram.

Pada tahun1582, Hadiwijaya wafat dan digantikan oleh Arya Pangiri dari Demak. Kepemimpinan Arya Pangiri mendapat ketidakpuasan dari rakyat. Suasana tersebut dimanfaatkan Benowo untuk mengambil alih kekuasaan Arya Pangiri. Benowo pun meminta bantuan Senapati atau Sutawijaya dari Mataram untuk melawan Arya Pangiri. Pasukan Arya Pangiri terdesak dari dua arah diserang pasukan Benowo dan Senapati. Akhirnya Arya Pangiri pun berhasil digulingkan. Setelah berhasil mengambil alih kekuasaan, Benowo menggantikan Arya Pangiri. Dan untuk menghargai jasa bantuan dari Senapati. Oleh Benowo, Senapati diberikan kekuasaan Pajang. Dan oleh Senapati Kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram pada tahun 1585.

6. Kerajaan Banten
Awalnya Banten adalah daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Selanjutnya sejak Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon berhasil ditaklukkan oleh Faletehan tahun 1527. Banten menjadi Pelabuhan penting di selat Sunda setelah Malaka dikuasai Portugis tahun 1511. Tahun 1552 Faletehan digantikan putranya yang bernama Hasanuddin. Sultan Hasanuddin kemudian digantikan putranya yang bernama Maulana Yusuf pada tahun 1570. Pada Tahun 1579 Sultan Maulana Yusuf berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran.

7. Kerajaan Mataram Islam
Sutawijaya menjadi raja pertama Kerajaan Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senapati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Oleh Senapati atau Sutawijaya, Pangeran Benowo diangkat menjadi Bupati Pajang. Setelah Senapati wafat, posisinya digantikan oleh putranya, Mas Jolang atau Panembahan Seda Ing Krapyak. Setelah Mas Jolang wafat, posisinya pun digantikan Adipati Martapura. Karena sakit-sakitan dan tidak sanggup memerintah, Ia pun digantikan oleh saudaranya yaitu Mas Rangsang dengan gelar Sultan Agung Senapati Ing Alaga Ngabdurahman Kalifatullah. Mas Rangsang adalah raja Mataram pertama yang menggunakan gelar Sultan. Pada masa pemerintahannya Mataram mengalami puncak kejayaannya. Mas Rangsang saat berkuasa lebih dikenal dengan nama Sultan Agung.

Sumber Referensi:
Herimanto (2009), Sejarah “Pembelajaran Sejarah Interaktif 2”, Penerbit: Platinum


Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE