PESAN MORAL DALAM DIALOG FILM TEARS OF THE SUN
PESAN MORAL DALAM DIALOG FILM TEARS OF THE SUN DAN PELAJARAN YANG BISA DI AMBIL
Dalam film Tears of the sun tahun 2003 yang dibintangi aktor Bruce Willis terdapat percakapan yang sangat berkesan bagi saya pribadi. Dimana pada saat itu pasukan Letnan Waters yang diperankan Bruce Willis menghadapi situasi genting karena terdesak oleh tentara pemberontak sementara tim pasukan tersebut membawa para pengungsi lokal yang harus menyeberang ke wilayah Kamerun agar bisa selamat. Pada saat itulah terjadi ketegangan antara LT (panggilan Letnan Waters) dengan pusat kendali Angkatan Amerika Serikat di lepas pantai Afrika. Dimana LT mendapat sambungan telekomunikasi dengan kaptennya yang bernama Bill Rhoades yang menanyakan keberadaan mereka ditengah hutan bergerak bersama putra mantan presiden Nigeria yaitu Samuel Azuka yang dianggap kriminal oleh rezim yang baru berkuasa. Pasukan LT dalam perjalanannya ternyata membawa putra mantan presiden Nigeria yang bernama Arthur Azuka tanpa sepengetahuan tim. Mereka baru sadar bahwa didalam rombongan tim mereka ada putra mantan presiden yang menjadi buronan oleh rezim yang baru berkuasa setelah presiden sebelumnya yaitu Samuel Azuka dijatuhkan oleh tentara yang mengkudeta.
Tears of the sun sendiri bercerita tentang misi pasukan Angkatan laut Amerika Serikat yang dipimpin Letnan Waters dalam menyelamatkan warga Amerika yang terjebak didalam situasi konflik di negara Nigeria. Tugas tim tersebut mengevakuasi para warga Amerika yang terdiri dari seorang dokter wanita, seorang pastur dan dua biarawati ketempat yang aman. Karena situasi yang sangat tidak kondusif di Nigeria, untuk itu pemerintah Amerika Serikat mengevakuasi warganya dari negara tersebut. Selama misi penyelamatan tersebut, banyak terjadi permasalahan yang membuat misi evakuasi terhambat bahkan hampir gagal. Mulai dari penolakan pastur dan dua biarawati yang tidak mau di evakuasi karena lebih memilih menolong penduduk lokal yang terluka. Kemudian permintaan dokter wanita Amerika yang meminta agar tim pasukan melakukan evakuasi penduduk lokal yang masih bisa berjalan. Kalau tidak, maka dokter tersebut pun tidak mau dievakuasi. Ditambah perjalanan yang melelahkan dan penuh kehati-hatian karena tentara pemberontak berkeliaran.
Kembali lagi dalam percakapan yang berkesan antara LT dan Rhoades yang menurut saya memiliki pelajaran yang baik. Kenapa begitu ?, karena menurut saya percakapan antara LT sebagai tim yang di lapangan dan Rhoades yang berada di markas militer memberikan gambaran bahwa situasi di lapangan sangat berbeda dengan di markas militer dimana membuat LT harus mengambil keputusan yang sangat berisiko namun keputusan tersebut seperti tidak bisa dirasakan oleh kaptennya yang berada di markas militer yang hanya meminta informasi serta penjelasan dan memberi instruksi tanpa tahu keadaan yang nyata di lapangan seperti apa. Apa yang dilihat LT di lapangan sangat mengena di batin dan pikirannya karena banyak penderitaan dan penyiksaan terjadi sehingga membuat dia dan timnya harus mengambil reaksi dengan keadaan yang memilukan di desa-desa penduduk lokal Nigeria. LT sempat bersuara tinggi ketika meminta bantuan udara untuk menolong timnya yang terdesak tentara pemberontak dan meminta Rhoades menempatkan dirinya layaknya berada di situasi LT yang dalam bahaya. LT seperti ingin memberi tahu Rhoades kaptennya bahwa situasi timnya saat ini sangat bahaya karena hampir dikepung pasukan tentara pemberontak. Dan agar secepatnya tim pusat militer mengirimkan bantuan udara untuk timnya tanpa banyak berbicara. Hingga akhirnya LT menceritakan percakapannya dengan Rhoades kepada rekan timnya bahwa bantuan udara belum bisa datang karena kondisi politik yang “memanas” di wilayah Nigeria serta mereka harus meninggalkan para pengungsi dan secepatnya menuju lokasi yang aman karena menurut Rhoades misi mereka bukan menyelamatkan pengungsi melainkan dokter Amerika tersebut. Berikut dialog antara Letnan Waters dan Bill Rhoades yang kemudian dilanjutkan percakapan LT dengan timnya.
Pelajaran yang bisa diambil dari adegan dan percakapan dalam film ini terutama percakapan LT dan Rhoades diatas adalah menitikberatkan bahwa apa yang terjadi di lapangan dan di kantor adalah hal yang sangat berbeda. Mereka yang berada di lapangan merasakan hal yang nyata yang mungkin saja bisa merubah sikap mereka atas peraturan yang berlaku karena simpati dan empati yang muncul karena keadaan. Bisa dirasakan ketika Letnan Waters melihat penderitaan dan penganiayaan di depan matanya ketika penduduk lokal di pedalaman Nigeria diperlakukan sangat tidak manusiawi oleh tentara pemberontak. Membuat LT dan timnya mengambil sikap untuk menolong para penduduk yang padahal secara peraturan, LT dan timnya tidak diperkenankan genjatan senjata bila tidak ditembaki terlebih dahulu oleh pihak lawan. Namun melihat tindakan brutal didepan matanya yang dilakukan tentara pemberontak terhadap penduduk lokal membuat LT mengambil sikap untuk melanggar aturan kontak senjata karena baginya, mereka sudah kontak senjata sejak mereka melihat pembantaian disebuah desa saat mengevakuasi dokter Amerika dengan pesawat helikopter. LT dan timnya melihat dari atas pesawat pembantaian yang dilakukan tentara pemberontak terhadap penduduk lokal dan tidak akan diam melihat kebrutalan tentara pemberontak yang seperti itu.
LT juga mengisyaratkan agar pimpinan di markas militer bisa menempatkan diri mereka seperti yang terjadi di lapangan saat LT dan timnya dalam keadaan yang terdesak dan membutuhkan pertolongan. Dari sini kita bisa belajar, apalagi untuk mereka yang bekerja di kantor yang hanya bisa memberi instruksi dan meminta informasi serta penjelasan yang terjadi di lapangan. Namun keadaan di lapangan yang mungkin saja tidak relevan dengan peraturan baku yang ditetapkan. Karena di lapangan banyak sekali variabel yang tidak baku dan sangat banyak berhubungan dengan rasa seperti simpati dan empati atau hal-hal berkaitan fenomena yang baru dan membutuhkan sikap yang cepat untuk mengendalikan keadaaan daripada menunggu diplomasi yang berbelit-belit dengan kantor pusat yang sepertinya tidak inline atau segaris dengan orang-orang yang bekerja di lapangan dengan mobilitas yang tinggi.
Saya sendiri mendapat pelajaran tersendiri dari film ini terutama karakter LT atau Letnan Waters yang menurut saya bisa dikatakan pemimpin sejati. Karena dirinya berani melakukan hal yang benar bukan dengan benar. Karena seorang pemimpin adalah mereka yang melakukan hal yang benar. Beda dengan melakukan hal dengan benar. LT merasa pilihannya untuk menolong penduduk lokal yang sedang mengalami pembantaian etnik adalah hal yang harus dilakukan yang padahal dirinya dan tim tidak boleh kontak senjata kalau mereka tidak ditembaki terlebih dahulu. Dan perjuangan LT dan timnya membantu evakuasi para pengungsi hingga bisa sampai ke zona aman merupakan bentuk rasa kemanusiaan yang sangat tinggi meskipun beberapa anggota timnya harus gugur saat baku tembak dengan tentara pemberontak. Lake, Flea, Silk, Slo harus gugur dalam upaya mengevakuasi para pengungsi. Sedangkan LT, Doc, Zee dan Red terluka parah karena tertembak meskipun begitu mereka selamat menuju zona aman di perbatasan Kamerun.
Tears of the sun sendiri bercerita tentang misi pasukan Angkatan laut Amerika Serikat yang dipimpin Letnan Waters dalam menyelamatkan warga Amerika yang terjebak didalam situasi konflik di negara Nigeria. Tugas tim tersebut mengevakuasi para warga Amerika yang terdiri dari seorang dokter wanita, seorang pastur dan dua biarawati ketempat yang aman. Karena situasi yang sangat tidak kondusif di Nigeria, untuk itu pemerintah Amerika Serikat mengevakuasi warganya dari negara tersebut. Selama misi penyelamatan tersebut, banyak terjadi permasalahan yang membuat misi evakuasi terhambat bahkan hampir gagal. Mulai dari penolakan pastur dan dua biarawati yang tidak mau di evakuasi karena lebih memilih menolong penduduk lokal yang terluka. Kemudian permintaan dokter wanita Amerika yang meminta agar tim pasukan melakukan evakuasi penduduk lokal yang masih bisa berjalan. Kalau tidak, maka dokter tersebut pun tidak mau dievakuasi. Ditambah perjalanan yang melelahkan dan penuh kehati-hatian karena tentara pemberontak berkeliaran.
Kembali lagi dalam percakapan yang berkesan antara LT dan Rhoades yang menurut saya memiliki pelajaran yang baik. Kenapa begitu ?, karena menurut saya percakapan antara LT sebagai tim yang di lapangan dan Rhoades yang berada di markas militer memberikan gambaran bahwa situasi di lapangan sangat berbeda dengan di markas militer dimana membuat LT harus mengambil keputusan yang sangat berisiko namun keputusan tersebut seperti tidak bisa dirasakan oleh kaptennya yang berada di markas militer yang hanya meminta informasi serta penjelasan dan memberi instruksi tanpa tahu keadaan yang nyata di lapangan seperti apa. Apa yang dilihat LT di lapangan sangat mengena di batin dan pikirannya karena banyak penderitaan dan penyiksaan terjadi sehingga membuat dia dan timnya harus mengambil reaksi dengan keadaan yang memilukan di desa-desa penduduk lokal Nigeria. LT sempat bersuara tinggi ketika meminta bantuan udara untuk menolong timnya yang terdesak tentara pemberontak dan meminta Rhoades menempatkan dirinya layaknya berada di situasi LT yang dalam bahaya. LT seperti ingin memberi tahu Rhoades kaptennya bahwa situasi timnya saat ini sangat bahaya karena hampir dikepung pasukan tentara pemberontak. Dan agar secepatnya tim pusat militer mengirimkan bantuan udara untuk timnya tanpa banyak berbicara. Hingga akhirnya LT menceritakan percakapannya dengan Rhoades kepada rekan timnya bahwa bantuan udara belum bisa datang karena kondisi politik yang “memanas” di wilayah Nigeria serta mereka harus meninggalkan para pengungsi dan secepatnya menuju lokasi yang aman karena menurut Rhoades misi mereka bukan menyelamatkan pengungsi melainkan dokter Amerika tersebut. Berikut dialog antara Letnan Waters dan Bill Rhoades yang kemudian dilanjutkan percakapan LT dengan timnya.
Zee: L.T.
(Zee salah satu anggota tim memanggil LT)
LT: What do you got?
(LT bertanya apa yang ingin disampaikan Zee)
Zee: Rhoades on the phone.
(Zee mengatakan bahwa kapten Rhoades menelepon)
LT: Yes, sir, captain, this is Waters.
(LT mengangkat telepon dari Rhoades)
Rhoades: lntel reports military elements in your sector... conducting search and destroy of a U.S. military unit... moving with Arthur Azuka, son of the late president. What can you tell me?
(Rhoades mengatakan dia mendapat laporan dari intel bahwa ada pergerakan pasukan militer di wilayah hutan Nigeria, dimana pasukan tersebut bergerak bersama Arthur Azuka yang adalah putra presiden Samuel Azuka dan meminta LT menjelaskan kabar tersebut)
LT: Yes, sir, we just discovered that ourselves. He and his bodyguard hid themselves within Dr. Kendricks' refugee party.
(LT menjelaskan bahwa timnya baru tahu bahwa mereka mendapati perjalanan dengan Arthur Azuka yang menyamar sebagai pengungsi Dr. Kendericks)
Rhoades: That's a major problem, lieutenant. He involves your mission in the internal politics of a foreign nation... affecting U.S. diplomacy and seriously increases the mission's risk. He's considered a criminal by the new regime. He's a major liability.
(Rhoades mengatakan bahwa itu masalah besar. Arthur Azuka menyulut misi evakuasi dengan kepentingan politik baik dalam negeri maupun antara Nigeria dengan diplomatik Amerika Serikat dan juga sangat memberikan risiko yang besar bagi misi evakuasi. Arthur dianggap kriminal oleh rezim baru. Dia adalah muatan lebih bagi misi)
LT: What exactly does that mean, sir? His party is excess cargo. You mean he's not human, sir?. Captain, this man is the lbo tribal leader. Do you know what that means?
(LT mengatakan kepada Rhoades “apakah Arthur itu adalah barang seperti kargo”. Apakah Arthur bukan manusia?. LT mengatakan bahwa Arthur adalah pemimpin suku Ibo)
Rhoades: Cut the shit. Who do you think l am?
(Rhoades pun kesal dengan LT dan mengatakan “memang lu pikir lu bicara sama siapa”. Seolah LT tidak paham seperti apa kaptennya tersebut apabila berkaitan tentang misi)
LT: Sir, we both know what'll happen to him if l leave him out here. There won't be a trial or a jury. Outside the courthouse, they'll put two in his head. l'm just asking for a little help here. Put yourself in my shoes, Bill.
(LT menjelaskan apa yang akan terjadi bila dirinya meninggalkan Arthur dan pengungsi lainnya di hutan. LT mengatakan bahwa mereka pasti mati ditembak dan tidak ada pengadilan yang mengadili diluar sana. LT dengan tegas meminta bantuan kecil agar Rhoades mengirimkan bantuan udara dan menempatkan dirinya dalam posisi LT)
Rhoades: l've been in your shoes, lieutenant.
(Rhoades mengatakan bahwa dia selalu menempatkan dirinya seperti LT)
LT: Send in an air evac immediately and get all of us out of here, sir.
(LT meminta dikirimkan bantuan udara untuk mengevakuasi dia dan timnya dari sini karena bahaya mendekat)
Rhoades: Negative on air support at this time. Airspace is too hot. Your judgment has risk ed the lives of your men and the mission's success. l advise you, complete the evacuation as planned! Do you read me?!
(Rhoades mengatakan bahwa saat ini bantuan udara tidak bisa digunakan karena kondisi politik yang “memanas” di Nigeria. Keputusan LT dianggap sangat berisiko dan membahayakan keselamatan anak buahnya juga keberhasilan misi. Rhoades menyarankan agar LT menyelesaikan evakuasi sesuai rencana)
LT: Yes, sir, l read you. Loud and clear. But l cannot, in good conscience, do that without taking these people to safety.
(LT pun mendengarkan saran Rhoades dengan saksama namun nuraninya tidak bisa melakukan itu, dimana dia harus meninggalkan pengungsi begitu saja dan dia tahu bahwa dengan begitu pengungsi pasti tidak akan selamat)
Rhoades: That's not your mission!
(Rhoades pun kesal dan mengatakan bahwa itu bukan misi LT dan timnya)
LT: When have l not completed a mission?. My team will complete this mission. l give you my word on that.
(LT membalas berkata bahwa dia dan timnya akan menyelesaikan misi ini seperti sebelum-sebelumya dan LT berjanji)
Rhoades: l don't like this. Get your ass back here alive soon as possible. Maintain contact with OP center. l'll direct air support as soon as l can. I promise you.
(Rhoades mendengarnya menjadi gelisah karena dia tidak suka pernyataan LT tersebut. Dan berharap LT dan timnya secepatnya pergi dan kembali hidup-hidup ke markas. Rhoades menyarankan agar tetap tersambung dengan tim pusat. Rhoades berjanji akan mengirimkan bantuan udara bila sudah bisa)
LT: Yes, sir. Eagle One, out. Bring them up.
(LT pun menutup telepon dan menyuruh timnya agar berkumpul)
Zee: Everybody up on L.T. now. Double time.
(Zee memanggil anggota tim semuanya untuk berkumpul)
LT: So much for diplomacy.
(LT bilang kepada Zee bahwa terlalu banyak diplomasi dengan tim pusat yang seperti tidak merasakan apa yang terjadi dengan dia dan timnya di lapangan)
LT: Come on, let's go. Here's the deal. lt's been strongly suggested that we turn over Arthur... and abandon these refugees out here in the bush. l'll tell you right now l'm not gonna do that. l can't do that. l broke my own rule. l started to give a fuck... and brought you guys along with me. We're about to walk into some serious shit. Before we do, l'd just like... to hear what you guys have to say about it. That's all. Speak freely.
(LT menjelaskan percakapannya tadi dengan Rhoades kepada rekan timnya bahwa dia diinstruksikan agar meninggalkan Arthur dan para pengungsi begitu saja. LT mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melakukan hal seperti itu. LT mulai mencurahkan batinnya bahwa dia mulai melanggar peraturannya sendiri. Mulai peduli dan melibatkan timnya dalam kondisi seperti ini. Sebelum mereka mengalami keadaan yang semakin memburuk karena tentara pemberontak makin mendekat dengan mereka. Sebelum mengambil keputusan, LT ingin mendengarkan saran-saran dari rekan timnya dan agar berbicara bebas sekarang)
Lake: ln my opinion, sir... we cut our losses. This isn't our fucking war. As far as me being in or out... you know the answer to that.
(Dimulai dari Lake, mengatakan bahwa semua ini bukanlah perang kita. Kita tidak bisa terhindar dari kalah jumlah bila adu senjata dengan pasukan tentara pemberontak. Kalaupun keputusannya harus perang, Lake percaya LT tahu apa jawaban dirinya)
Doc: Let's get these people to safety. Let's finish the job.
(Kemudian di lanjutkan oleh Doc yang mengatakan agar mari selamatkan para pengungsi ketempat yang aman dan selesaikan misi)
Silk: l can't leave them, sir.
(Silk mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa meninggalkan para pengungsi begitu saja)
Flea: l'm good to go.
(Flea mengindikasikan dirinya siap-siap aja dengan keputusan yang akan dipilih)
LT: What about you, Red?
(LT menanyakan Red yang adalah salah satu personil tim yang mendesak LT untuk menjelaskan keputusan ketika memilih memutar balik pesawat dan lebih memilih mengevakuasi pengungsi yang terdiri dari anak-anak dan wanita tua sehingga mereka harus berjalan kaki menuju perbatasan Kamerun untuk mendapat bantuan udara kembali. Red menganggap LT sudah diluar misi yang direncanakan)
Red: l can't look at them like packages anymore. l'm gonna get them out... or l'm going to die trying.
(Red mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melihat para pengungsi sebagai barang bawaan lagi dan akan menyelamatkan mereka atau mati dalam berusaha karena selama perjalanan Red juga terketuk hatinya melihat penderitaan dan penyiksaan yang dilakukan pemberontak kepada suku lokal)
Slo: Are we there yet?
(Slo lanjut mengatakan bahwa “bukankah kita sudah sampai?”)
LT: Thanks, fellas. Strip those packs down to rolling gear only. Have the refugees drop anything that don't go '' boom.'' Let's move. Double time. Let's go. Hustle.
(LT berterima kasih kepada semua rekan timnya yang sudah memberi saran dan masukan untuk mengambil langkah selanjutnya terkait pergerakan mereka bersama para pengungsi. LT menambahkan agar semua personil tim menyiapkan senjata dan membawa para pengungsi ke tempat aman)
Zee: L.T... those Africans are my people too. For all the years that we were told to stand down and to stand by... you're doing the right thing.
(Ketika semua tim sudah membubarkan diri untuk menyiapkan senjata. Zee salah satu personil tim yang keturunan Afrika berbicara dengan LT. Bahwa selama bertahun-tahun orang-orang Afrika hanya bisa diam dan menunggu. Zee pun mengatakan bahwa apa yang sudah dilakukan LT selama misi berjalan adalah hal yang benar)
LT: For our sins.
(LT membalas dengan mengatakan “ini semua untuk dosa-dosa kita”)
Zee: Hooyah.
LT: Hooyah.
LT juga mengisyaratkan agar pimpinan di markas militer bisa menempatkan diri mereka seperti yang terjadi di lapangan saat LT dan timnya dalam keadaan yang terdesak dan membutuhkan pertolongan. Dari sini kita bisa belajar, apalagi untuk mereka yang bekerja di kantor yang hanya bisa memberi instruksi dan meminta informasi serta penjelasan yang terjadi di lapangan. Namun keadaan di lapangan yang mungkin saja tidak relevan dengan peraturan baku yang ditetapkan. Karena di lapangan banyak sekali variabel yang tidak baku dan sangat banyak berhubungan dengan rasa seperti simpati dan empati atau hal-hal berkaitan fenomena yang baru dan membutuhkan sikap yang cepat untuk mengendalikan keadaaan daripada menunggu diplomasi yang berbelit-belit dengan kantor pusat yang sepertinya tidak inline atau segaris dengan orang-orang yang bekerja di lapangan dengan mobilitas yang tinggi.
Saya sendiri mendapat pelajaran tersendiri dari film ini terutama karakter LT atau Letnan Waters yang menurut saya bisa dikatakan pemimpin sejati. Karena dirinya berani melakukan hal yang benar bukan dengan benar. Karena seorang pemimpin adalah mereka yang melakukan hal yang benar. Beda dengan melakukan hal dengan benar. LT merasa pilihannya untuk menolong penduduk lokal yang sedang mengalami pembantaian etnik adalah hal yang harus dilakukan yang padahal dirinya dan tim tidak boleh kontak senjata kalau mereka tidak ditembaki terlebih dahulu. Dan perjuangan LT dan timnya membantu evakuasi para pengungsi hingga bisa sampai ke zona aman merupakan bentuk rasa kemanusiaan yang sangat tinggi meskipun beberapa anggota timnya harus gugur saat baku tembak dengan tentara pemberontak. Lake, Flea, Silk, Slo harus gugur dalam upaya mengevakuasi para pengungsi. Sedangkan LT, Doc, Zee dan Red terluka parah karena tertembak meskipun begitu mereka selamat menuju zona aman di perbatasan Kamerun.
“Melakukan hal yang benar dan melakukan hal dengan benar adalah dua hal yang berbeda. Pemimpin sejati adalah mereka yang melakukan suatu hal yang benar meskipun dia tahu hal itu sangat berisiko tinggi. Karena itu dia bisa disebut pemimpin”
THANK YOU
Komentar
Posting Komentar