TIGA BAGIAN OTAK YANG LUAR BIASA

TIGA OTAK YANG LUAR BIASA


Dari Berpikir ke Melakukan: Neokorteks Memproses Pengetahuan, Lalu Mendorong Kita Menjalani Apa yang kita Pelajari
“Otak yang berpikir” kita adalah neokorteks, bagian luar otak yang mirip buah kenari. Sebagai hardware neurologis paling canggih dan terbaru manusia, neokorteks adalah tempat pikiran sadar, identitas kita, dan fungsi-fungsi otak lain yang lebih tinggi.

Pada dasarnya, neokorteks adalah arsitek atau desainer otak. Neokorteks memberi kemampuan untuk belajar, mengingat, menalar, menganalisis, merencanakan, menciptakan, berspekulasi, menemukan, dan berkomunikasi. Karena area ini adalah tempat Anda menyimpan data indrawi, misalnya yang Anda lihat dan dengar, neokorteks menghubungkan Anda dengan realitas eksternal.

Secara umum, neokorteks memproses pengetahuan dan pengalaman. Pertama, Anda mengumpulkan pengetahuan dalam bentuk fakta-fakta atau informasi semantik (konsep-konsep filosofis atau teoritis, atau ide-ide yang Anda pelajari secara intelektual), yang kemudian mendorong neokorteks menambahkan koneksi dan sirkuit sinaptik baru.

Kedua, setelah Anda memutuskan untuk mempersonalisasikan atau mengaplikasikan pengetahuan yang Anda peroleh-untuk menunjukkan apa yang Anda pelajari- Anda akan selalu menciptakan pengalaman baru. Ini menyebabkan terbentuknya pola-pola sel saraf yang disebut jaringan saraf di dalam neokorteks. Jaringan-jaringan ini memperkuat sirkuit-sirkuit dari apa yang telah Anda pelajari secara intelektual.

Jika neokorteks memiliki semboyan, mungkin berbunyi seperti ini: Pengetahuan adalah untuk pikiran.

Secara sederhana, pengetahuan adalah perintis-jalan bagi pengalaman: Neokorteks Anda bertanggung jawab untuk memproses ide-ide yang belum pernah Anda alami, yang eksis sebagai potensi di masa depan. Ketika Anda mempertimbangkan pikiran-pikiran baru, Anda mulai berpikir tentang mengubah perilaku agar Anda bisa melakukan sesuatu secara berbeda ketika kesempatan itu muncul dengan sendirinya, agar mendapatkan hasil yang baru. Ketika Anda kemudian mengubah tindakan rutin dan perilaku khas Anda, sesuatu yang berbeda dari norma akan terjadi, yang akan menghasilkan peristiwa baru yang bisa Anda alami. (Joe Dispenza: 179-180)

Dari Peristiwa Baru ke Emosi Baru: Otak Limbik Memproduksi Zat-zat Kimia untuk Membantu Kita Mengingat Pengalaman
Otak limbik (juga dikenal sebagai otak mamalia), yang berlokasi di bawah neokorteks, adalah area otak yang paling berkembang dan terspesialisasi pada mamalia seperti manusia, lumba-lumba, dan primata-primata lebih tinggi lainnya. Bayangkan otak limbik sebagai “otak kimiawi” atau “otak emosional”.

Ketika Anda berada ditengah-tengah peristiwa baru, dan pancaindra Anda mengirimkan arus informasi yang berhubungan dengan peristiwa itu dari dunia eksternal ke neokorteks Anda, jaringan-jaringan sarafnya mengorganisasikan dirinya sendiri untuk mereflesikan peristiwa tersebut. Karena itu, pengalaman-pengalaman memperkaya otak bahkan lebih jauh daripada pengetahuan baru.

Momen ketika jaringan-jaringan sel saraf itu aktif dengan pola spesifik karena pengalaman baru itu, “otak emosional” memproduksi dan melepaskan zat-zat kimia dalam bentuk peptida. Koktail kimiawi ini memiliki ciri khas spesifik yang mereflesikan emosi-emosi yang Anda alami pada momen itu. Seperti yang Anda ketahui, emosi adalah produk akhir pengalaman; sebuah pengalaman baru menciptakan emosi baru (yang mengirimkan sinyal pada gen-gen baru dalam cara-cara baru). Dengan demikian, emosi memberikan sinyal kepada tubuh untuk merekam peristiwa tersebut secara kimiawi, dan Anda mulai menambahkan apa yang sedang Anda pelajari.

Dalam proses ini, otak limbik membantu pembentukan memori-memori jangka panjang: Anda bisa mengingat setiap pengalaman lebih baik karena Anda bisa mengenang kembali bagaimana perasaan Anda ketika peristiwa itu terjadi. (Neokorteks dan otak limbik bersama-sama memungkinkan kita membentuk memori-memori deklaratif, yang bermakna kita bisa mendeklarasikan apa yang telah kita pelajari atau alami.

Jika otak limbik mempunyai semboyan, bunyinya mungkin: Pengalaman adalah untuk tubuh.

Jika pengetahuan untuk pikiran, dan pengalaman untuk tubuh, maka ketika Anda mengajarkan pada tubuh apa yang telah dipelajari oleh pikiran secara intelektual; pengetahuan tanpa pengalaman hanyalah filsafat, pengalaman tanpa pengetahuan adalah kebodohan. Ada progress yang harus terjadi. Anda harus menerima pengetahuan dan menghidupinya-memeluk pengetahuan itu secara emosional. (Joe Dispenza: 181-182)

Dari Berpikir ke Melakukan ke Menjadi: Serebelum Menyimpan Pikiran, Sikap, dan Perilaku Kebiasaan
Sebagai bagian paling aktif dalam otak, serebelum berlokasi di bagian belakang tengkorak. Bayangkan serebelum sebagai mikroprosesor otak dan pusat memori. Setiap sel saraf di dalam serebelum memiliki potensi untuk terkoneksi dengan sedikitnya 200.000- hingga satu juta-sel-sel lain, untuk memproses keseimbangan, koordinasi, kesadaran hubungan spasial antar-organ tubuh, dan eksekusi gerakan-gerakan yang terkontrol. Serebelum menyimpan tipe-tipe tertentu dari tindakan dan keahlian sederhana, seiring dengan sikap, reaksi emosional, tindakan berulang, kebiasaan, perilaku yang terkondisi, serta refleks tak sadar dan keahlian yang telah kita kuasai dan hayati. Karena memiliki tempat penyimpanan memori (memory storage) yang mengagumkan, serebelum dengan mudah mengunduh berbagai bentuk informasi yang dipelajari menjadi kondisi pikiran dan tubuh yang terprogram.

Ketika Anda berada dalam sebuah state of being, Anda mulai menghayati “diri neurokimia” (neurochemical self) yang baru. Itulah saat ketika serebelum mengambil-alih, membuat kondisi baru tersebut sebagai bagian implisit pemrograman bawah-sadar Anda. (Studi-studi ilmiah tentang pembentukan kebiasaan memasukkan bagian tambahan otak yang disebut ganglia basal, yang bekerja seiring dengan pemrograman. Kita menyebutkannya di sini karena berkaitan dengan tujuan dan maksud kita). Serebelum adalah tempat memori-memori non-deklaratif, artinya Anda sudah bertindak atau mempraktikkan sesuatu sangat sering sehingga menjadi kebiasaan dan Anda tak perlu memikirkannya; kebiasaan itu menjadi sangat otomatis sehingga sulit menyatakan atau mendeskripsikan bagaimana Anda melakukannya. Ketika itu terjadi, Anda akan tiba pada satu titik ketika kebahagiaan (atau apa pun sikap, perilaku, keahlian, atau ciri yang ingin Anda latih secara fisik atau mental) akan menjadi program yang dihayati dalam diri yang baru. (Joe Dispenza: 183-184)

Sumber Referensi:
Dispenza, Joe (2022, cetakan IV). Breaking The Habit of Being Yourself. Banten: Javanica.

REFLEKSI
Bila kita semua hari ini dalam keadaan jasmani dan rohani yang sehat maka bersyukurlah kepada sang pencipta. Bila hari ini semua organ dalam tubuh kita dalam keadaan yang baik-baik saja dan berfungsi dengan baik maka limpahkanlah rasa syukur kepada sang pencipta. Dengan mengucap rasa syukur, kita berupaya untuk menjaganya dengan baik sebelum semua terlambat. Karena kalau organ dalam tubuh kita ada yang sakit maka akan membuat kita juga sakit dan bila kalau sudah rusak karena kebiasaan kita sendiri yang tidak bisa menjaganya dengan pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan yang sembarangan, minum minuman yang penuh pengawet dan gula tinggi serta olahraga yang jarang. 

Jadi selama masih diberi nikmat sehat oleh sang pencipta, kita harus bersyukur dan menjaga hal tersebut dengan pola hidup yang sehat untuk menunjang tubuh kita agar juga sehat. Begitu pun kepala kita yang didalamnya terdapat organ vital yaitu otak. Dan ternyata otak manusia sangatlah unik, seperti uraian diatas tadi. Otak kita memiliki bagian-bagian yang ternyata memiliki fungsi yang berbeda-beda dan mempengaruhi hidup kita sehari-hari.

Besyukurlah bagi kita yang masih memiliki otak yang sehat dan berfungsi dengan baik. Dan tugas kita adalah menjaganya dan merawatnya dengan baik agar seluruh rangkaian mekanisme otak kita tetap berfungsi dengan baik untuk menompang hidup kita. Melakukan olahraga yang teratur dan pola makan dan minum yang sehat adalah salah satu cara untuk menunjang kesehatan otak kita. Gunakan rangkaian mekanisme fungsi otak kita dengan dan untuk hal-hal positif. Masukkan inputan pengetahuan, memori, dan pengalaman yang baik-baik kedalam rangkaian pikiran kita. Olah atau program ulang pikiran-pikiran buruk dan negatif menjadi hal-hal baik dan positif agar tidak membebani pikiran. 

Karena setelah kita mengetahui bahwa pikiran adalah salah satu gerbang menuju kemajuan atau kemunduran atas diri kita sendiri dan kebaikan atau keburukan hidup kita. Maka dari itu pikiran pun harus di rawat dan difungsikan dengan hal-hal yang baik. Pikiran akan memunculkan energi “tak terduga” bila kita mampu mengolahnya dengan sangat baik tentunya dengan keyakinan yang tertanam dengan kuat. Buku Joe Dispenza akan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru untuk Anda tentang bagaimana pikiran mempunyai kapasitas yang luar biasa untuk mengubah kondisi kehidupan Anda. Semua ada dipikiran Anda dan keyakinan Anda. Anda yang menentukan.

THANK YOU

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI