REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

DR. JOE DISPENZA


SINOPSIS BUKU
Pada pendahuluan buku dibuka dengan judul “Kebiasaan Terbesar yang Bisa Anda Hentikan Adalah Kebiasaan Menjadi Diri Sendiri”. Penulis memaparkan elemen yang kuat dari pikiran menjadi faktor perubahan atas diri seseorang. Dalam buku ini akan dijelaskan hubungan antara pikiran dan materi (mind and matter) yang bisa diterapkan dalam tubuh seseorang dan memiliki pengaruh dalam kehidupan seseorang tersebut.

Breaking The Habit of Being Yourself adalah buku yang bersumber dari panggilan jiwa saya- suatu upaya untuk menjelaskan sesuatu yang mistis agar setiap orang mengerti bahwa segala yang kita butuhkan untuk menciptakan perubahan signifikan dalam hidup bukan hanya ingin “tahu”, tapi kita pun ingin “tahu caranya”. Bagaimana kita bisa menerapkan konsep-konsep ilmiah dan kebijaksanaan-kebijaksanaan kuno agar sukses menjalani kehidupan yang lebih kaya? Ketika Anda dan saya dapat menghubungkan titik-titik penemuan ilmiah tentang sifat dasar realitas (nature of reality), dan ketika kita mengizinkan diri kita untuk menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari, maka setiap diri kita menjadi mistikus sekaligus ilmuwan dalam kehidupan masing-masing. (Joe Dispenza: 19)

Meninggalkan kehidupan yang buruk dalam diri dan memprogram ulang diri untuk merubah kebiasaan-kebiasaan buruk dalam kehidupan yang sebelumnya adalah menu utama yang akan dibahas penulis dalam buku ini.

Sepanjang Bagian I dan II, saya akan memaparkan ide-ide yang berkesinambungan, membentuk sebuah model pemahaman yang lebih besar dan luas, yang bisa Anda sesuaikan untuk diri Anda sendiri. Jika ide-ide tertentu tampak berulang, itu berfungsi untuk “mengingatkan kembali” diri Anda tentang sesuatu yang tak boleh dilupakan. Pengulangan memperkuat sirkuit-sirkuit dalam otak Anda dan membentuk koneksi-koneksi saraf yang lebih kokoh sehingga pada saat Anda melemah, Anda tak akan mudah terjatuh. Ketika Anda memasuki Bagian III buku ini dengan dasar pengetahuan yang kuat, Anda bisa merasakan sendiri “kebenaran” dari apa yang terlebih dahulu Anda pelajari. (Joe Dispenza: 23)

Selanjutnya, dalam buku ini membahas tentang quantum you. Dan disini menarik, bahwa pikiran (subjekif) berpengaruh pada dunia (objektif). Saya sendiri sangat tertarik dengan bahasan ini dan saya mencoba mengutip fenomena ini dalam review kali ini.

Efek pengamat (observer effect) dalam fisika kuantum menyatakan bahwa ke mana Anda menempatkan perhatian adalah tempat Anda menempatkan energi. Sebagai akibatnya, Anda mempengaruhi dunia material (yang, omong-omong, hampir seluruhnya tercipta dari energi). Jika ide ini Anda pertimbangkan sebentar saja. Anda bisa mulai berfokus pada apa yang Anda inginkan ketimbang pada apa yang tidak Anda inginkan. Dan bahkan mungkin Anda berpikir: jika sebuah atom sesungguhnya 99,99999 persen energi dan 0,00001 persen substansi fisik, maka sesungguhnya aku bukanlah apa-apa ketimbang apa-apa! Karenanya, mengapa aku terus menaruh perhatian pada persentase kecil dunia fisik padahal aku jauh melebihinya? Apakah membatasi realitasku saat ini dengan apa yang aku persepsi dengan pancaindraku adalah keterbatasan terbesarku?. (Joe Dispenza: 24)

Disini sangat jelas bahwa pada bahasan selanjutnya dalam buku, akan diterangkan bahwa pikiran dan pengelolahan alam bawah sadar mempunyai pengaruh yang tidak bisa diremehkan. Karena bila seseorang bisa mengontrolnya dan memprogramnya baik pikiran dan kebatinan maka akan menghasilkan energi yang “tak terduga”.

Quantum adalah realitas multidimensional yang eksis melampaui pancaindra Anda, dalam sebuah kawasan di mana tidak ada tubuh, tidak ada apa pun, dan tidak ada waktu (no body, no thing, no time). Tidaklah lucu bahwa untuk mempengaruhi realitas Anda (lingkungan), menyembuhkan tubuh Anda, atau harus sepenuhnya melepaskan dunia eksternal Anda (no body/tanpa tubuh), Anda harus lupa akan waktu (no time/tanpa waktu)? Sejatinya, Anda harus menjadi kesadaran murni semata. Lakukanlah itu, dan Anda akan mengatasi lingkungan, tubuh, dan waktu (saya menyebutnya dengan Big Three, Tiga Besar). Dan karena dunia subatomik medan quantum ini tercipta murni dari kesadaran, Anda tak bisa masuk dengan cara lain selain melalui kesadaran murni diri sendiri. Anda tak bisa memasuki pintu medan quantum sebagai “somebody” (seseorang yang memiliki body/tubuh). Anda harus masuk sebagai “no body”. (Joe Dispenza: 66)

Dalam buku ini menjelaskan tentang “Mengatasi Lingkungan” sebagai salah satu tahapan memprogram ulang pikiran dalam diri untuk menjadi diri yang baru yang lebih baik. Penulis berusaha menjelaskan secara ilmiah bahwa pikiran mampu menciptakan realitas. Dan cara berpikir secara langsung berefek pada hidup seseorang. Beberapa tema yang dijelaskan antara lain mengenai:
  1. Bertahan dengan pikiran dan perasaan yang familier tak akan mengubah realitas
  2. Untuk berubah, jadilah lebih besar dari lingkungan, tubuh, dan waktu
  3. Memori kita membentuk lingkungan internal kita
  4. Memori-memori yang familier “mengingatkan kembali” kita untuk mereproduksi pengalaman yang sama
  5. Rutinitas kita menghubungkan kita ke diri masa lalu kita
  6. Terakit untuk menghadapi masa-masa sulit
  7. Bagaimana Anda membentuk kebiasaan menjadi diri sendiri?
  8. Keangungan adalah berpegang teguh pada sebuah mimpi yang tak tergantung pada lingkungan
  9. Tokoh-tokoh sejarah: mengapa mimpi mereka “tidak realistis”
  10. Latihan mental: Bagaimana pikiran menjadi pengalaman
Setelah pembahasan Lingkungan selanjutnya akan dijelaskan tentang mengatasi tubuh dalam memprogram ulang kebiasaan dalam diri agar menjadi lebih baik. Penjelasan kali ini dalam buku semakin komplek karena menjelaskan begitu detail tentang peranan otak dalam diri seseorang. Bahasan-bahasannya antara lain tentang:
  1. Apakah pikiran mengontrol tubuh atau tubuh mengontrol pikiran
  2. Sering kali kita hanya tampak terjaga
  3. Ketika Pelayan menjadi Majikan
  4. Memasuki pikiran bawah-sadar untuk mengubahnya
  5. Merasa bersalah hingga terbukti tak bersalah
  6. Pertolongan hanya satu pikiran jauhnya
  7. Berpikir positif saja tak akan mampu mengatasi perasaan negatif bawah sadar
  8. Perasaan-perasaan yang dihayati membuat kita menciptakan kembali masa lalu
  9. Mengontrol lingkungan internal kita: mitos genetik
  10. Epigenetika menyatakan bahwa kita mampu memberikan sinyal pada gen-gen untuk menulis ulang masa depan kita
Pada pembahasan mengatasi waktu. Ungkapan penulis yang menarik mengatakan bahwa ketika Anda memiliki sebuah pengalaman, yang mengandung muatan emosional. Kemudian Anda memiliki sebuah pikiran tentang peristiwa tersebut. Pikiran tadi menjadi memori, yang kemudian secara refleksi mereproduksi emosi dari pengalaman itu. Jika Anda memikirkan memori tersebut terus-menerus, pikiran, memori, dan emosi bergabung menjadi satu, dan Anda “menghayati” emosi tersebut. Sekarang hidup di masa lalu lebih menjadi sebuah proses bawah-sadar alih-alih proses sadar. (Joe Dispenza: 130)

Menuju ke bagian buku yang lebih dalam kita akan mendapat banyak penjelasan mengenai rangkaian pikiran yang disusun dalam kerangka otak. Dijelaskan dalam buku ini mengenai bagian-bagian otak yang ternyata memiliki fungsi masing-masing dalam aktivitasnya. Pengetahuan tersebut bisa kita dapatkan dari buku Joe Dispenza satu ini. Fungsi bagian otak tersebut yang mesti dipahami karena dengan begitu kita sebagai operator yang menyuplai segala pengetahuan, memori, harapan, dugaan dan lain-lainnya agar menanamkan isian yang positif ke dalam otak kita. Pikiran menjadi objek yang utama dalam upaya seseorang untuk merubah kebiasaan-kebiasaan masa lalunya yang buruk terutama untuk mengubah menjadi hal-hal baru atau kebiasaan yang baru yang positif dan baik bagi hidup seseorang tersebut. 

Dengan mengambil contoh kisah-kisah nyata yang pernah dialami seseorang mengenai kekuatan pikiran, Dr. Joe Dispenza menceritakan kisah itu dalam bukunya ini. Kisah penyembuhan seseorang yang mengalami penyakit yang sulit untuk disembuhkan dan ternyata dengan terapi pikiran, penyakit seseorang tersebut bisa membaik dan berangsur-angsur menghilang. Juga ada contoh dari seseorang yang terkena penyakit yang dibuat oleh dirinya sendiri karena pikiran-pikiran yang menguasai dirinya dan itu tertanam menjadi energi negatif bagi tubuhnya. Dengan terapi yang dilakukan mengenai pengolahan pikiran dan meditasi yang dianjurkan. Penyakit seseorang tersebut melebur seiring waktu karena seseorang tersebut mampu merubah segala pikiran dan isian yang negatif dalam dirinya menjadi hal-hal yang positif dan baik yang ditanamkan ulang.

Tak luput juga berbicara meditasi. Dalam buku ini, meditasi adalah salah satu terapi yang dianjurkan sang penulis sebagai salah satu langkah untuk mengkondisikan seluruh keadaan diri seseorang mencapai energi baru yang lebih baik. Proses meditasi dijelaskan dengan sangat detail dalam buku di bab-bab terakhir beserta juga tips-tips meditasi yang baik dan benar dengan metode yang dilakukan oleh sang penulis. Dimana Dr. Joe Dispenza juga membidangi hal tentang meditasi dan membuka praktek konsultasi. 

Bagian yang sangat menarik setelah mempelajari bab awal buku mengenai dasar-dasar tentang pikiran dalam diri seseorang hingga pada akhirnya proses memperbaiki segala hal-hal buruk dalam diri seseorang adalah dengan meluangkan waktu sejenak untuk bermeditasi dan dengan metode-metode meditasi yang dianjurkan. Seseorang mampu memprogram ulang hal-hal buruk yang masih ada dalam diri seseorang dan masa lalu yang tidak mengenakan sehingga menjadi trauma bisa di terapi untuk menuju perbaikan-perbaikan yang positif bagi kehidupan seseorang baik sekarang dan di masa depan.

REVIEW BUKU
Salah satu buku self improvement yang bagus menurut saya dan patut dibaca. Detail tentang pembahasan bagaimana pikiran bisa berefek dengan realitas dan kebiasaan diri seseorang dijelaskan dalam buku ini. Mulai dari pentingnya refleksi, pengelolahan sisi-sisi buruk dalam diri, hingga kiat-kiat memprogram ulang pikiran tadi menjadi pikiran-pikiran baru yang positif untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Bila kalian membaca buku ini, kalian akan ditawarkan konsep yang menarik tentang kekuatan pikiran. Dengan berdasar pada rangkaian penelitian dan kajian ilmiah, Dr. Joe Dispenza mencoba memberikan pengetahuannya kepada pembaca tentang betapa keterkaitannya pikiran dalam diri seseorang terhadap realitas orang tersebut.

Ulasan dalam buku dipadukan contoh kisah-kisah nyata yang diadopsi dari pengalaman sang penulis. Menambah kuatnya ilustrasi pembahasan buku ini dengan kejadian nyata yang dialami seseorang yang diceritakan ulang didalam buku Breaking The Habit of Being Yourself. Bukan hanya itu setiap halaman dalam bab buku, menurut saya penting dan memberikan pengetahuan baru bagi saya. Seperti bagian-bagian dalam otak manusia yang ternyata memiliki fungsi masing-masing. Kekuatan alam quantum yang tak terbatas seperti halnya kita sedang membaca fisika. Namun diadopsi oleh sang penulis dengan sangat baik fenomena tersebut berkaitan dengan alam pikiran. Pikiran seseorang yang tak terbatas harusnya menjadi kendali utama dalam setiap sisi kehidupannya dalam mencapai sukses dan bahagia.

Terakhir tentang meditasi. Dan menurut saya ini sangat bagus namun juga rumit. Dimensi yang ingin dihadirkan sang penulis adalah dimensi rohaniah. Dengan meditasi seseorang harus menenangkan dirinya dan dalam ketenangan, seseorang harus melalui tahap untuk memprogram ulang pikiran-pikiran buruknya menjadi positif dan baik. Berupaya untuk menjadi nobody, no thing, no time. Harus mencerna sangat dalam arti dalam bagian materi meditasi ini. Karena inilah akhir dari segala pembahasan buku dari Dr. Joe Dispenza. Dan adalah metode-metode yang diterapkan oleh sang penulis kepada para pembaca bukunya jika ingin memprogram ulang pikirannya untuk menuju kesuksesan dan kebahagiaan.

DETAIL BUKU
Judul Buku: Breaking The Habit of Being Yourself
Penulis: Dr. Joe Dispenza
Penerbit: Javanica
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penyunting: Shalahuddin Gh
Pemindai Aksara: Victor Delvy Tutupary
Gambar Sampul: John Dispenza
Penata Letak: desain651@gmail.com
ISBN: 978-602-6799-57-9

TENTANG PENULIS
Joe Dispenza, D.C. mempelajari biokimia di Rutgers University. Dia juga mengantongi gelar Bachelor of Science dengan spesifikasi neurosains dan meraih gelar Doctor of Chiropractic dari Life University di Atlanta, Georgia, lulus magna cum laude.

Pelatihan jenjang master Dr. Joe termasuk bidang neurologi, neurosains, fungsi dan kimia otak, biologi sel, formasi memori, serta penuaan dan umur panjang. Ia merupakan anggota kehormatan National Board of Chiropractic Examiners, penerima Clinical Proficiency Citation untuk keunggulan klinis dalam hubungan dokter-pasien dari Life University, dan anggota Pi Tau Delta, komunitas kehormatan kiropraksi internasional.

Dr. Joe telah memberikan ceramah di lebih dari 24 negara di enam benua, mengajar ribuan orang tentang peran dan fungsi otak manusia serta cara memprogram ulang pikiran mereka melalui prinsip-prinsip neurofisiologis yang terbukti secara ilmiah. Sebagai hasilnya, banyak orang belajar mencapai target dan visi spesifik mereka dengan menyingkirkan kebiasaan yang menghancurkan diri. Pendekatan pengajarannya yang sederhana namun berdaya menciptakan jembatan antara potensi kemanusiaan sejati dan teori-teori ilmiah terbaru tentang neuroplastisitas. Dr. Joe menerangkan bagaimana cara berpikir yang baru, selain mengubah keyakinan, bisa benar-benar merakit-ulang otak kita. Karyanya didasari keyakinan penuh bahwa dalam diri setiap manusia di planet ini terdapat potensi keagungan terpendam dan kemampuan tak terbatas.

Buku pertama Dr. Joe, Evolve Your Brain: The Science of Changing Your Mind, menghubungkan kesadaran dengan otak, pikiran, dan tubuh. Buku ini mengeksplorasi “biologi perubahan”. Dengan kata lain, ketika kita benar-benar mengubah pikiran kita, ada bukti fisik perubahan dalam otak.

Sebagai penulis beberapa artikel ilmiah yang berkaitan erat dengan otak dan tubuh, Dr. Joe menerangkan peran-peran kimia otak dan neurofisiologi dalam kesehatan fisik dan penyakit. DVD terbarunya yang berjudul Evolve Your Brain: The Science of Changing Your Mind meneliti bagaimana otak manusia bisa dimanfaatkan untuk mempengaruhi realitas melalui penguasaan atas pikiran, dan dia telah menyusun seri CD yang mendidik dan inspiratif yang menjawab beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan kepadanya. Dalam risetnya tentang remisi spontan, Dr. Joe telah menemukan kesamaan antara orang-orang yang mengalami penyembuhan ajaib, menunjukkan bahwa pikiran mereka benar-benar berubah, sehingga kesehatan mereka berubah.

Sebagai salah satu ilmuwan, peneliti, dan guru yang tampil dalam peraih penghargaan What the BLEEP Do We Know!?, Dr. Joe juga tampil sebagai tamu What the BLEEP!? Down the Rabbit Hole, juga docudrama baru The People vs The State of IIIusion. Dia juga menjadi penasihat editorial majalah explore!

Jika tidak bepergian dan menulis, Dr. Joe sibuk menemui pasien di klinik kiropraksinya di dekat Olympia, Washington. Ia bisa dihubungi di www.drjoedispenza.com.

THANK TOU

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

KATA-KATA BIJAK GANDALF DALAM FILM THE LORD OF THE RING