KASUS FRAUD ENRON DAN WORLDCOM

KASUS FRAUD ENRON DAN WORLDCOM

Enron merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang pemasaran litrik, gas alam, energi, dan komoditas berwujud lainnya. Enron memprakasai pasar komoditas gas alam dan listrik dalam skala besar di Amerika Serikat. Enron secara resmi didirikan pada tahun 1985 melalui merger antara Houston Natural Gas dan InterNorth of Omaha, Nebraska. Pada tahun 2000, Enron melaporkan pendapatan sebesar $101 miliar. Hal ini yang kemudian menjadikan Enron sebagai perusahaan Amerika terbesar ketujuh dalam hal pendapatan. Pada tahun 2000, Enron mempekerjakan 21.000 pegawai dan melakukan kegiatan operasional di lebih dari 40 negara.

Pada Oktober 2001, diketahui bahwa telah terjadi kecurangan laporan keuangan dalam skala besar di Enron, dan terdapat salah saji secara signifikan pada laporan perusahaan terkait pendapatan, penghasilan, dan asset. Harga saham Enron yang mencapai tingkat tertinggi yakni $90 pada awal tahun, turun dengan kurang dari $1 hanya dalam hitungan hari. Pada Desember 2001, Enron menyatakan pihaknya sebagai salah satu perusahaan yang mengalami kebangkrutan terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat. Pada saat skandal tersebut terbongkar, ada sejumlah pegawai Enron yang dianggap ikut andil, baik yang turut bernegosiasi dalam kesepakatan atau secara jelas dinyatakan bersalah. Berbagai dakwaan juga diselamatkan pada para pegawai perusahaan lainnya. Securities and Exchange Commission (SEC) menuntut mantan Chief Executive Officer (CEO), Jeffrey Skilling, dan CEO saat ini, Ken Lay, untuk sejumlah tindak kecurangan. Sejumlah individu lainnya juga menghadapi dakwaan atas tindak kecurangan, termasuk Chief Financial Officer (CFO) Andy Fastow dan Chief Accounting Officer Rick Causey. Setelah dinyatakan bersalah, tetapi sebelum penjatuhan vonis, Lay meninggal karena serangan jantung. Skilling dinyatakan bersalah dan divonis 24 tahun penjara. Fastow dan Causey juga harus mendekam di dalam penjara, Arthur Andersen, Auditor Enron, didakwa oleh pemerintah Amerika Serikat karena upayanya menghalangi proses hukum, termasuk upayanya untuk “menghancurkan barang bukti” kecurangan. Selanjutnya pada Mei 2005, Pengadilan Tertinggi Amerika Serikat membatalkan dakwaan terhadap Andersen, tetapi KAP tersebut dibubarkan karena kehilangan reputasinya sebagai penyedia jasa audit laporan keuangan yang independen.

Adanya kesalahan akuntansi yang terjadi membuat Enron harus melaporkan kembali kondisi keuangannya, memotong laba perusahaan selama kurun waktu tiga tahun (1999-2001) sebesar kurang lebih 20 persen, atau sekitar $586 juta. Banyak gugatan hukum yang diajukan kepada Enron dan pihak-pihak yang terkait atas dugaan bahwa para eksekutif telah mendapatkan keuntungan pribadi dari hubungan kerja sama yang tidak tercatat dalam pembukuan, sedangkan perusahaan raksasa dalam bidang energi tersebut dianggap melanggar aturan dasar akuntansi dan etika. Ketika ketidaksesuaian akuntansi tersebut sampai ke telinga publik, investor Enron telah kehilangan milliaran dolar, dan simpanan dana pensiun mereka juga telah raib.

Hanya dalam jangka waktu beberapa bulan kemudian, pada saat peristiwa kecurangan yang terjadi di Enron mulai mereda, kecurangan dalam skala besar lainnya kembali terjadi pada sebuah perusahaan yang juga diaudit oleh Andersen. Perusahaan tersebut merupakan primadona dalm industri telekomunikasi, yaitu WorldCom. Kecurangan di WorldCom jauh lebih besar daripada Enron, yang mengakibatkan penggelembungan aset perusahaan hingga sebesar $11 milliar. Meskipun demikian, kecurangan yang dilakukan oleh WorldCom tidaklah “secanggih” yang dilakukan Enron, karena di bawah arahan CFO Scott Sullivian, para eksekutif WorldCom pada dasarnya hanyalah membuat aset yang keluar sebagai biaya. Sebagaimana yang terjadi di Enron, beberapa orang terbukti melakukan kecurangan di WorldCom, termasuk CEO-nya, Bernie Ebbers, CFO-nya, Scott Sullivian dan bagian pengendaliannya, David Myers. Seperti halnya Enron, WorldCom juga mengalami kebangkrutan, segera setelah kecurangan yang terjadi terungkap. Kedua kecurangan yang terjadi pada Enron dan WorldCom ini menjadi dorongan besar kongres untuk mengeluarkan Sarbanes-Oxley Corporate Governance Act pada tahun 2002. Kedua kecurangan tersebut juga merupakan du insiden kecurangan yang paling terkenal sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Sumber Referensi :
Akuntansi Forensik, Mark F. Zimbelman, Conan C. Albrecht, W. Steve Albrecht, Chad O. Albrecht, Jakarta: Salemba Empat, 2014

REFLEKSI
Kecurangan Pelaporan Keuangan Enron dan WorldCom membuat saya mengingat mata kuliah KPK (Kecurangan Pelaporan Keuangan) yang saya tempuh di semester 6 di perkuliahan. Sampai-sampai dosen pengampu mata kuliah tersebut menyebut kasus Enron dan WorldCom seperti halnya "dongeng" yang menjadi teman sebelum tidur untuk dibacakan. Karena kisah Enron dan WorldCom pasti selalu ada di setiap mata kuliah yang beraroma keuangan baik akuntansi dan auditing. Jadi gak heran lagi bila sepertinya sebagai mahasiswa akuntansi dan auditing merasa kasus Enron dan WorldCom wajib untuk diketahui dan materi yang selalu dibahas sampai bosan.Tapi karena sangat bersejarah dalam dunia akuntansi, auditing dan keuangan maka saya rasa saya harus menuliskannya di blog ini dari referensi buku Zimbleman. Karena bagi saya meski membosankan namun peristiwa Enron dan WorldCom banyak mengubah dunia keuangan dan bidang akuntansi. Mungkin kalau tidak ada kasus Enron dan WorldCom, bisa saja kontrol dalam dunia keuangan korporasi dan perkembangan sistem akuntansi dan audit tidak seperti sekarang. Dibalik setiap peristiwa memang selalu ada hikmahnya. Begitupun terjadinya kasus Enron dan WorldCom ternyata memberikan hikmah yang luar biasa dalam bidang keuangan, akuntansi dan auditing. Mau berterima kasih kepada Enron dan WorldCom nanti dibilang pro penyimpangan dan kejahatan tapi mungkin berterima kasih kepada orang-orang yang berpikir untuk membuat sistem yang lebih baik setelah kejadian kasus Enron dan WorldCom aja deh.

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE