JALINAN HUBUNGAN INTROVER DAN EKSTROVER

JALINAN HUBUNGAN INTROVER DAN EKSTROVER

Pada blog sebelumnya, saya membahas buku "Saat Introvert Jatuh Cinta." Dengan segala dramanya, introvert yang jatuh cinta terkadang semakin misterius namun juga akan menjadi sebaliknya menjadi sangat terbuka tidak seperti biasanya. Memang hal yang menarik untuk dibahas dari si penyendiri dan tertutup ini salah satunya perihal kehidupan cintanya. Introver kalau sudah jatuh cinta pasti tingkah lakunya aneh. Terkadang susah ditebak, bisa tiba-tiba menghilang tapi bisa juga memberikan kejutan yang tak terduga. Fenomena hubungan yang beda “spektrum” antara introver dan ekstrover juga salah satu tema yang menarik untuk dibahas. Perbedaan antara dua kepribadian ini akankah mendatangkan energi yang positif satu sama lain. Dan bagaimana dengan hubungan antara sesama introver? Bisakah berjalan dengan baik karena dalam “spektrum” yang sama namun apakah sesederhana itu kalau membahas perihal hubungan. Bukankah pasti ada konflik, cara pandang yang berbeda, kebutuhan yang berbeda. Untuk mendapatkan literasi akan hal tersebut, kali ini saya akan berbagi tips-tips atau strategi-strategi bagi sosok introver dalam menjalin hubungan baik itu antara sesama introver ataupun introver dengan ekstrover. Selain itu ada juga petunjuk-petunjuk bagi introver yang lajang untuk hidup bahagia dan menjalani hari-hari yang berkualitas meski berjalan sendiri. Strategi-strategi ini saya kutip dari buku Sylvia Loehken “Quiet Impact: Tak Masalah Jadi Orang Introver. Lanjut langsung ke pembahasan:

Strategi-strategi bagi sosok introver dengan pasangan ekstrover (Sylvia Loehken: 103)
Dalam percakapan:
  1. Langsung ke sasaran, ungkapkan pikiran Anda dengan jeas dan singkat. Kualitas-kualitas penguasaan substansi dan kemampuan berpikir analitis yang Anda miliki akan memudahkan Anda melakukan ini.
  2. Ketika berbicara, usahakan cukup keras dan jelas. Jika Anda berbicara terlalu lirih atau bernada monoton, pasangan Anda mungkin tidak mendengar yang Anda katakan atau meremehkan tingkat kepedulian Anda.
  3. Apabila cara bicara pasangan Anda yang terlalu cepat mengganggu Anda, mintalah padanya untuk berbicara lebih pelan atau mengulang yang ia katakan.
  4. Anda bisa memperlambat jalannya percakapan. Anda juga harus siap mengatakan bahwa Anda memerlukan waktu berpikir-sebelum membuat sebuah keputusan penting yang akan berpengaruh terhadap masa depan bersama Anda, misalnya.
  5. Tunjukkan bahwa Anda memahami masalah pasangan Anda. Mendengar aktif dan berpikir analitis serta kepekaan akan membantu Anda dalam hal ini.
  6. Sebelum melakukan diskusi penting apa pun, catat hal-hal paling signifikan yang ingin Anda bahas.
  7. Belajarlah mengenali pesan-pesan yang disampaikan oleh orang lain (tersingung, bosan, frustrasi, takut,…). Ada baiknya belajar memahami “bahasa” orang lain, terutama ketika Anda berdua memiliki cara mengungkapkan diri yang berbeda.
  8. Anda juga harus mengungkapkan perasaan Anda sendiri, entah itu rasa nyaman atau tidak nyaman. Ini meliputi mengungkapkan rasa sayang secara rutin.
  9. Komunikasikan kebutuhan Anda dan tanyakanlah apa kebutuhan pasangan Anda. Anda harus menganggap keduanya sama-sama penting. Tunjukkan bahwa Anda paham pasangan Anda merasa kesulitan dalam beberapa hal (begitu pula bila Anda merasakan beberapa hal sulit bagi Anda). Idealnya, Anda berdua akan bisa tertawa soal ini.
Ketika Anda hidup bersama:
  1. Waspadai kebutuhan-kebutuhan Anda dan atur hidup Anda sesuai dengan hal itu. Anda juga harus memberi pasangan Anda ruang yang cukup untuk hidup dengan cara yang memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
  2. Rencanakan segalanya bersama-sama-liburan, acara khusus, dan acara keluarga-agar acara-acara itu sesuai dengan Anda berdua.
  3. Usahakan Anda memiliki cukup banyak kesempatan untuk menyendiri, dan komunikasikan kebutuhan Anda untuk menyendiri dari waktu ke waktu. Anda harus menyampaikan alasannya dengan jelas. “Saya bukan ingin menjauh-saya cuma memerlukan waktu untuk sendiri.” Mintalah pengertian dari pasangan Anda.
  4. Hormati introversi dan ekstroversi sebagai kualitas-kualitas pribadi. Lagi pula, Anda tahu bahwa kedua kepribadian itu sama-sama mengandung kekuatan maupun kelemahan.
  5. Hargai berbagai hal yang mampu dikerjakan secara lebih baik dan mudah oleh pasangan Anda. Beterimakasihlah kepadanya atas hal-hal yang ia kerjakan bagi Anda: mengenalkan ke orang baru, menyampaikan keluhan, atau semacam itu.
Strategi-strategi bagi sosok introver dengan pasangan introver (Sylvia Loehken: 108)
Dalam percakapan:
  1. Berbincanglah tentang hal-hal yang membuat Anda berbeda. Apa makna perbedaan-perbedaan itu bagi hubungan Anda?
  2. Komunikasikan kebutuhan Anda dan bandingkan dengan kebutuhan pasangan Anda. Ketika membahas hal ini, perlakukan kedua kelompok kebutuhan itu secara setara.
  3. Beritahu pasangan sejak awal jika Anda ingin membicarakan sesuatu yang penting. Ini akan memberinya kesempatan mempersiapkan diri.
  4. Anda juga dapat memilih berkomunikasi dalam bentuk tulisan, jika Anda sama-sama senang mengekspersikan diri dalam tulisan. E-mail, pesan singkat, atau catatan pada secarik kertas-Anda memiliki banyak media berbeda yang dapat dipilih.
Hidup bersama:
  1. Cobalah sebuah hobi baru sekali setahun.
  2. Pergilah bersama setiap dua pekan sekali.
  3. Sekali sebulan, cobalah berkenalan dengan seseorang yang menarik.
  4. Setiap dua bulan, rencanakan kejutan bagi Anda dan pasangan Anda (aturlah hal ini secara bergilir).
  5. Catat ritual-ritual Anda di kalender.
  6. Berlatihlah bersama sebelum menghadapi diskusi yang sulit.
  7. Kejar minat pribadi Anda sendiri, sambil tetap memelihara pertemanan dan jaringan Anda.
  8. Lakukan tanggung jawab bagian Anda untuk mendapatkan hidup yang seimbang bersama-sama.
Petunjuk-petunjuk untuk hidup bahagia sebagai lajang (Sylvia Loehken: 111)
1.Ciptakan ritual-ritual pribadi yang memperkaya hidup Anda.

2.Catatlah pada kalender sebagai tugas atau janji pertemuan. Berikut ini beberapa usulan:
  • Cobalah sebuah hobi baru sekali setahun.
  • Dua kali setahun, cobalah cari tahu tentang sebuah tempat baru.
  • Satu kali setiap dua minggu, datanglah ke pameran atau bioskop, teater, atau pertunjukkan tari.
  • Sekali sebulan, ambil bagian dalam upacara atau acara sosial.
  • Setiap dua bulan, rencanakan mengerjakan sesuatu bersama seorang teman, buat giliran atas siapa yang bertanggung jawab atas rencana ini.
  • Usahakan agar Anda bertemu dengan orang-orang yang menarik dan menginspirasi Anda secara teratur. Boleh saja berkomunikasi dengan telepon atau e-mail, tetapi ada baiknya Anda juga berusaha merencanakan pertemuan pribadi di luar kehidupan kerja Anda, dengan teman-teman, anggota keluarga, atau teman sejawat.
  • Cari minat pribadi yang membuat Anda bahagia.
  • Bergaullah dalam komunitas: pelihara persahabatan dan jaringan. Kalau bisa, bantu orang lain dengan mengerjakan hal-hal kecil bagi mereka. Yang tak kalah penting adalah meminta bantuan kepada orang lain ketika Anda memerlukannya.
  • Jika Anda mempunyai alasan khusus yang sesuai dengan kata hati Anda, pertimbangkan ikut dalam kegiatan sukarela di luar kehidupan kerja. Ini akan memungkinkan Anda bertemu sosok yang sepikiran. Ini menguntungkan dan bukan hanya saat Anda sedang mencari pasangan.
Baik introver dan ekstrover memerlukan sebuah komunikasi yang berkualitas dalam menjalin hubungan. Apalagi dalam hubungan berpasangan, komunikasi yang saling mengerti dan memahami akan membawa “spektrum” yang beda tersebut menghasilkan energi yang positif bagi kedua belah pihak. Strategi-strategi diatas bisa saja diikuti dengan perlahan-lahan bagi introver yang sedang menjalin hubungan maupun yang lajang. Intinya adalah meskipun menjadi sosok introver, jadilah introver yang berkualitas. Introver yang mampu berkomunikasi dengan baik, bersikap yang baik dan memiliki tujuan hidup yang baik. Bila itu dilakukan dengan baik maka pasti akan mendapatkan hal-hal yang baik juga. Introver adalah kebaikan yang belum terlihat, meski begitu hanya masalah waktu. Introver akan memperlihatkan dan menyebarkan kebaikannya untuk kehidupan pada waktunya.

Sumber Referensi:

Loehken, Sylvia (2016). Quiet Impact: Tak Masalah Jadi Orang Introver. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

REFLEKSI
Tips-tips yang baik dari Slyvia Loehken penulis buku "Tak Masalah Jadi Orang Introver" untuk para introver dalam menjalin hubungan dan komunikasi dengan orang lain. Meskipun terkesan teoritis tips-tips tersebut bisa untuk dicoba dalam kehidupan para introver. Dengan menjalin hubungan yang baik dan saling memahami antara introver dan orang lain baik teman, pasangan ataupun kenalan maka akan menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan bisa membawa sosok introver menuju kebahagiaan. Salah satu tujuan buku dari Slyvia Loehken untuk para introver adalah memberikan petunjuk-petunjuk agar introver bisa memaksimalkan potensinya dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Jadi untuk para introver yang bingung dengan keterbatasan yang dimiliki karena mempunyai sifat yang tertutup dan lebih suka berdiam diri. Merasa tidak percaya diri bila berkomunikasi dengan orang lain. Maka dengan membaca strategi-strategi dari Sylvia Loehken dalam bukunya mungkin akan membantu para introver. Dan bila bingung cara memaksimalkan potensi-potensi dalam diri introver dalam mencapai kesuksesan maka karya Sylvia Loehken Quiet Impact: Tak Masalah Jadi Orang Introver bisa menjadi referensi untuk para introver mendapat pengetahuan dan strategi-strategi tentang memaksimalkan potensi-potensi dalam diri introver.

Komentar

Posting Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

KATA-KATA BIJAK GANDALF DALAM FILM THE LORD OF THE RING