AKU DAN INTROVERSIKU

AKU DAN INTROVERSIKU

Aku dan introversiku. Salah satu kecenderunganku saat mengisi energiku yang terkuras karena hiruk-pikuk keramaian dan relasi komunikasi yang too much membuat aku kelelahan adalah menyendiri dan hilang sejenak dari peradaban, maksudnya hilang dari suasana rutinitas harian. Menghabiskan waktu sendiri di tempat yang hanya aku dan Tuhan yang tahu. Bukan anti sosial tapi memang itulah aku. Caraku mengembalikan energiku yang hilang dan kelelahan adalah dengan menutup diri dan menyendiri agar “baterai” energiku kembali penuh. Aku biasanya menyendiri disurgaku yaitu kamarku sendiri. Bermalas-malasan dengan me time dengan kegiatan menonton film dan membaca buku-buku. Sambil santai, tidur-tiduran dengan cemilan dan minuman hangat sudah cukup bagiku ketimbang jalan-jalan ketempat ramai seperti mall, coffee shop dan tempat-tempat banyak orang yang malah membuat tambah pusing.

Aku lebih banyak menghabiskan me time dengan membaca buku-buku. Lebih-lebih membaca buku yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Entah sadar atau tidak ternyata jika aku mengurutkan buku-buku yang aku baca mempunyai alur keterkaitan yang menarik. Gambar diatas adalah buku-buku yang aku baca, wujud dari gambaran sisi introversiku yang abstrak dan membosankan. Bagiku mungkin saja orang-orang akan berkomentar seperti itu tentangku. Masa bodo dengan orang-orang dengan pikirannya. Bukankah begitu seperti yang dikatakan Paulo Coelho dalam novel-novelnya “Tidak perlu dengarkan kata-kata orang, dengarkan kata hatimu”. Belum lagi Mark Manson yang berkata “Jadilah dirimu sendiri”. Jadi buat apa memikirkan mereka yang tidak pro dengan kegiatanku dan justru menganggap hobi membacaku seperti omong kosong.

Aku dan introversiku yang membaca buku-buku dalam ketenangan. Aku akan menceritakan buku-buku yang aku baca dengan urutan seperti gambar dibawah ini yang telah aku urutkan dan aku beri zona. Aku bagi 2 zona yaitu zona pusing dan zona healing. Sedikit ringkasan, zona pusing adalah buku-buku berkategori ilmiah dan buku-buku fundamental bagiku dalam perjalanan membacaku. Buku-buku zona pusing terdiri dari buku-buku akademis yang penuh penelitian ilmiah dan buku-buku teks pembelajaran perguruan tinggi. Sedangkan buku-buku zona healing adalah buku-buku untuk me-refresh dengan santai pikiran dan batin. Buku-buku yang aku baca dengan menikmati kesendirianku atau me time. Didalamnya terdapat buku-buku ilmiah juga, juga ada buku pengetahuan umum yang bagus, ada seri novel, ada buku self improvement, buku biografi pokoknya banyak yang menarik. Aku mengurutkan buku-buku itu dengan nomor 1-30 sebagai satu rangkaian terkoneksi dalam pikiranku. Ternyata semakin aku membaca banyak buku semakin adanya keterkaitan satu sama lain antar buku-buku itu. Mari simak perjalananku dengan buku-buku itu. Aku dan introversiku yang memusingkan dan menyembuhkan tapi juga memusingkan?

Aku memulai dari nomor 1. Kategori zona pusing. Aku adalah mahasiswa Ekonomi yang mengambil jurusan Akuntansi, bagiku siapapun yang belajar Ekonomi wajib mengenal Adam Smith dan membaca karya fenomenalnya yaitu buku The Wealth of Nations, siapapun yang belajar ilmu ekonomi tapi tidak mengenal Adam Smith dan The Wealth of Nations bagiku keterlaluan. Bagaimana tidak, karena fondasi ekonomi modern sampai sekarang penerapannya adalah sumber dari karya Adam Smith, Karena itulah beliau disebut Bapak ilmu Ekonomi Modern. Aku membaca David Ricardo dengan teori ekonomi klasiknya dalam mata kuliah Ekonomika sampai terus menuju bab teori ekonomi modern Adam Smith. Belum lagi nanti teori Karl Marx sampai teori Keynes, serunya seperti membaca triologi The Lord of The Ring karya J.R.R Tolkien. Adam Smith dengan bukunya menggambarkan sangat detail pemahamannya tentang keadaan ekonomi di zamannya. Dan membuat pembacanya seperti melihat langsung praktek-praktek ekonomi pada saat itu dengan kasus-kasus yang terjadi berkaitan ekonomi kapitalis. Aku paling ingat tentang apa yang disebut “The Invinsible Hand” oleh Smith. Sebuah istilah yang mencirikan kapitalisme. Dari Adam Smith, fondasi ekonomi dunia menuju tatanan baru dan menjadi kajian para ahli-ahli berikutnya sampai sekarang.

Setelah membaca hampir 900 halaman The Wealth of Nations karya Adam Smith.
Mari bergerak dengan bacaanku berikutnya di nomor 2 yaitu buku Das Kapital karya Karl Marx. Sama seperti Adam Smith, siapapun yang belajar ekonomi wajib tahu nama Karl Marx juga Das Kapital-nya. Setelah The Wealth Nations yang berhaluan kapitalisme, aku membaca penantang dari teori Smith dengan The Wealth of Nations-nya yaitu Das Kapital Karl Marx dengan istilah komunisme-nya. Buku yang sempat dilarang dan disebarluaskan infonya, tapi semakin berkembangnya zaman, buku ini bukan lagi hal yang harus ditakutkan karena sudah seperti buku ilmiah dan sebagai buku pengajaran. Membaca Das Kapital dan teori-teori didalamnya seperti antitesis dari The Wealth of Nations. Aku membaca Das Kapital dengan tiga bagian buku. Buku bagian satu Das Kapital adalah karya Marx murni yang aku baca, karena bagian buku dua dan tiga adalah penyelesaian dari tulisan sahabat Karl Marx yaitu Hegel. Karl Marx tidak sempat menyelesaikan buku Das Kapital sampai bagian tiga karena terlebih dahulu wafat bahkan sebelum menyelesaikan bagian dua buku tersebut. Das Kapital adalah tentang kaum Borjuis dan Proletar. Istilah tersebut selalu aku temukan disetiap bab buku Das Kapital. Yang paling melekat di pikiranku tentang pertentangan kaum pekerja atau buruh dengan eksploitasi kaum kapitalis pada zaman Karl Marx. Juga persahabatan Marx dan Hegel yang menjadi bagian melankolis dari Das Kapital. Sama seperti Adam Smith, Karl Marx mengubah beberapa fondasi ekonomi dengan teorinya meskipun sempat membuat kegaduhan di ranah sistem ekonomi dunia. Tapi Karl Marx adalah tokoh penting dalam perkembangan ilmu-ilmu lain selain ekonomi. Dia juga seorang yang dikenal dalam ilmu filsafat, sosiologi, antropologi. Perkembangan ilmu diatas tidak luput dari pemikiran-pemikiran Karl Marx. Aku terkagum baik Adam Smith dan Karl Marx. Pemikirannya pada zamannya benar-benar mengubah dunia. Aku berpikir dengan kesulitan di zamannya, mereka bisa berpikir dan membentuk hal-hal yang bisa berpengaruh bagi kemajuan dunia. Sungguh luar biasa, sama halnya seperti di dalam sains ada Archimedes, Newton, Einstein, Thomas Edison, Tesla, Stephen Hawking. Pokoknya pikiran-pikiran mereka bikin aku "berpikir".

Lanjut buku nomor 3, yaitu buku kuliahku, "Akuntansi Biaya" karya William K. Carter. Setelah belajar fondasi ekonomi dari mulai The Wealth of Nations sampai Das Kapital. Terutama dalam pengelolaan perusahaan baik mulai dari produksi, kalkulasi, distribusi tentunya berkaitan erat dengan buku Akuntansi Biaya. Aku belajar lebih detail dengan produk, harga produk, distribusi produk, tenaga kerja dan biaya tenaga kerja, jam kerja, kalkulasi estimasi produk baru dan estimasi lain seperti penambahan jam kerja dan jumlah tenaga kerja. Sangat autentik dengan apa yang ada di kedua buku sebelumnya, seperti detail dari perkembangan ilmu ekonomi meskipun Akuntansi.

Menuju buku nomor 4 yaitu Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan lanjutan) karya Beams, Anthony, Bettinghaus, Smith. Ini juga adalah buku kuliahku. Akuntansi keuangan lanjutan adalah mata kuliah akuntansi terakhir sebagai penutup dari seri akuntansi keuangan dasar dan menengah. Akuntansi keuangan lanjutan membahas sistem akuntansi yang dipakai dalam perusahaan yang semakin rumit karena dalam mata kuliah ini membahas perusahaan dengan anak perusahaannya dalam pelaporan keuangan, istilahnya nanti “laporan keuangan konsolidasi”. Apa ada kaitannya dengan buku-buku sebelumnya yang aku baca? Ya tentunya pasti ada. Semua berjalan berkaitan antara aktivitas perusahaan dengan seluk beluknya. Ekonomi mempelajari aktivitas produksi, konsumsi, dan distribusi. Akuntansi biaya lebih spesifik dengan biaya produksi yang menghasilkan efesiensi dan akuntansi adalah bentuk aktivitas pencatatan atas semua yang telah terjadi sebagai nantinya bukti pertanggungjawaban yang akan dilaporkan baik untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan.

Aku minum sebentar yaa.. sebelum lanjut buku kelima yang aku baca.

Buku nomor 5 adalah Management Control System (Sistem Pengontrolan Manajemen) karya Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan. Ini juga buku kuliahku. Materinya tentang sistem kontrol manajemen terhadap semua aktivitas di dalamnya baik yang menyangkut sistem akuntansi, sistem tata kelola perusahaan, peraturan, tanggung jawab struktur organisasi sampai sedikit tentang pengauditan dalam internal kontrol. Pokoknya begitu deh. Semua keterkaitan lintas ekonomi dan akuntansi pasti butuh manajemen pengontrol agar tidak salah keputusan yang mengakibatkan kegiatan perusahaan berhenti atau bangkrut dengan tidak adanya sistem kontrol.

Lanjut buku nomor 6, "Perpajakan Indonesia" karya Waluyo. Aku ingat ini adalah mata kuliah di semester empat. Semua dasar perpajakan dipelajari disini dari objek dan subjek pajak, pajak penghasilan perorangan dan badan. Aku ingat kesulitannya dan memang agak menguras pikiran kalau harus menghitung secara manual soal-soal pajak. Hubungan dengan buku-buku sebelumnya apa? Dari abad Adam Smith hidup sampai Karl Marx, bidang pajak sudah di bahas sangat detail dan bagian dari perkembangan perpajakan dunia. Pajak adalah sumber pendapatan negara. Pajak juga yang memungkinkan kesejahteraan kehidupan rakyat terpenuhi. So, related antara ekonomi, akuntansi dan perpajakan tidak bisa dipisahkan ya.

Bergerak ke buku nomor 7, "Analisis Laporan Keuangan" karya Dr. Mahmud M. Hanafi dan Prof. Dr. Abdul Halim. Dalam analisis laporan keuangan, aku belajar detail-detail tentang laporan keuangan yang nantinya di analisis agar menjadi detail yang lebih kongkret sebagai pembanding dan pengambilan keputusan. Aku mempelajari rasio-rasio keuangan dengan persentase-nya. Jadi belajar analisis laporan keuangan adalah satu kesatuan bila belajar akuntansi juga pemahaman terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bikin pusing dengan rasio-rasio keuangan.

Lanjut buku nomor 8 yang adalah "Akuntansi Forensik" karya Mark F. Zimbelman dan kawan-kawan. Akuntansi forensik adalah buku referensiku membuat skripsi, karena peminatanku adalah Auditing. Di dalam buku Akuntansi forensik membahas pelaporan dan investigasi atas setiap kecurangan yang terjadi didalam aktivitas akuntansi juga audit, disertai kasus-kasus yang pernah terjadi di dunia. Buku ini sangat berarti bagi literasi ilmiah studi-ku. Buku ini seperti mengubah cara pandangku terhadap ilmu akuntansi dan auditing. Bagiku buku ini sama halnya dengan The Wealth of Nations dan Das Kapital. Kalau The Wealth of Nations dan Das Kapital mempengaruhi pikiran di dunia, Akuntansi Forensik mempengaruhi pikiranku.

Lanjut buku nomor 9 yaitu "Jasa Audit dan Assurance" karya Beasley dan kawan-kawan. Karena bidangku auditing pastinya buku auditing harus ditangan, sebenarnya selain buku-buku auditing Arens, yang mestinya yang belajar auditing pasti mengenal bapak Arens ini karena sangat familiar bagi mereka yang ada di ranah auditing. Juga saya banyak membaca buku tentang auditing lain seperti audit internal Sawyer, buku-buku auditing bapak Mulyadi, Prof. Abdul Halim, Tuanakotta. Itu buku-buku referensi skripsiku. Sudahlah, pokoknya audit tak terpisahkan dengan laporan keuangan dan akuntansi.

Lanjut yuk buku nomor 10, Structur Equating Modeling karya Prof. H. Imam Ghozali. Namanya akan familiar bila nanti kalian mengerjakan tugas skripsi dan metodologi penelitian. Kalian juga akan familiar dengan bapak Prof. Sugiyono dengan buku-buku teks metodologi penelitian-nya Aku menggunakan buku ini sebagai panduan mengerjakan data statistik bab 4 skripsiku yang menggunakan PLS (Partial Least Squares) karena ada juga-kan yang menggunakan SPSS. Selain didalamnya terdapat panduan PLS, juga memuat dasar-dasar Metodologi Penelitian. Aku ingin membicarakan tentang metodologi karena rangkaian dari buku 1-9 yang aku baca adalah buku-buku ilmiah yang pasti menggunakan kaidah metodologi penelitian. Metodologi sangat penting bagi mereka yang sudah merasakan dunia akademis atau perguruan tinggi. Aku selalu berusaha ketika menyampaikan konsep akademis atau berbicara secara sains dengan menggunakan kerangka metodologi yang ada latar belakang, referensi, dan data pendukung yang bisa diperlihatkan jadi tidak asal bicara yang tidak ada isinya. Tapi aku jarang sekali bertemu orang yang sudah menempuh perguruan tinggi tapi tidak memakai ilmu metodologi dalam penerapan baik dari berbicara, membuat keputusan dan membuat peraturan. Tapi aku juga tidak tahu, mungkin saja bagi mereka itu sudah menggunakan kaidah metodologi, tapi bagi aku belum karena bisa saja sampel penelitiannya salah sasaran dengan populasi yang ada. Anggap saja sudah mendapat kesimpulan untuk bab lima.

Lanjut buku nomor 11, ada buku The Psychology of Money karya Morgan Housel. Refleksi sejenak dengan berbagai hal terkait keuangan, dan rutinitas hidup. Aku tertarik membaca karya Morgan ini, Banyak pengetahuan baru dan menarik yang aku dapatkan terlebih soal keuangan. Kehidupan yang selalu berkaitan dengan uang tentunya harus dipikirkan dengan bijak, maksudku pertanyaan-pertanyaan mengenai konsumsi dengan uang, menabung dan berinvestasi adalah pokok pembahasan dalam The Psychology of Money ditambah cerita-cerita nyata yang terjadi di kehidupan mengenai keuangan. Bijak-lah dalam mengambil keputusan berkaitan dengan uang. Itulah pesan yang sangat baik dari buku yang aku baca ini.

Buku nomor 12, dari penulis George Orwell. Semua rangkaian buku yang aku baca mulai dari sejarah yang ada, berkaitan tentang kekuasaan karena dalam mempelajari ekonomi apalagi bersifat keuangan adalah tentang hasrat mencapai kepuasaan tertinggi atau mendapat keuntungan tertinggi baik dilevel organisasi bahkan kehidupan pribadi. Buku Animal Farm karya George Orwell dengan satir-nya menggambarkan tentang hasrat yang tidak ada habisnya bahkan dengan dalih kebaikan bersama melegalkan ekploitasi dan tindakan kesewenang-wenangan, sampai-sampai melanggar peraturan. Buku yang sangat bagus bagiku untuk refleksi. Buku yang mengajarkan agar selalu melihat kedalam diri sendiri apakah diri ini sudah keterlaluan dalam bersikap dan memperlakukan sesama dengan baik atau sebaliknya. Salah satu novel George Orwell yang wajib dibaca bagiku.

Aku lanjut ke buku nomor 13. Ada buku Mein Kampf karya Adolf Hitler, rasa-rasanya akan bertemu dengan pertentangan karena hal ini, karena buku ini juga salah satu buku yang dilarang peredarannya dahulu. Namun seiring waktu Mein Kampf sudah bisa dibaca sebagai sumber literasi karena buku yang dicap “berbahaya” ini sudah diedit sedemikian rupa agar sesuai dengan keadaan sehingga bagian-bagian yang mengerikan dan menyeramkan sudah dihapus demi kebaikan para pembaca. Aku hanya melihat sosok penulis Adolf Hitler yang menulis buku ini dalam keadaannya di penjara hampir selama satu tahun lebih. Aku berpikir Adolf Hitler memanfaatkan dirinya yang dipenjara dengan menulis dan meskipun tulisannya menggemparkan dunia dan membuat luka namun aku berpikir Adolf Hitler adalah seorang pemikir dan penggagas meskipun berdampak buruk bagi keadaan di zamannya.

Buku nomor 14 adalah A History of Pshychology karya Otto Klemm. Sepertinya aku sekarang sudah di zona buku-buku healing. Jadi simpan sejenak buku-buku sebelum ini didalam pikiran. Aku mulai tertarik dengan Psikologi meskipun aku belajar Ekonomi. Aku membeli buku Otto Klemm untuk mendapat pengetahuan dasar tentang Psikologi, tentang awal terbentuknya ilmu tersebut, perkembangannya, dan pengaruhnya terhadap kehidupan hingga saat ini. Buku yang bagus untuk yang mau mengenal sejarah psikologi awal serta perkembangannya.

Lanjut ke buku nomor 15 masih tentang psikologi yaitu buku A General Introduction Of Psychoanalysis karya Sigmund Freud. Bapak psikoanalisis, Sigmund Freud, pasti tidak asing bagi mereka yang belajar psikologi. Sama halnya dengan Adam Smith dan Karl Marx yang harus diketahui oleh mereka yang mempelajari ilmu Ekonomi, Sigmund Freud juga punya posisi yang sama, harus diketahui mereka yang belajar Psikologi. Bukunya yang berjudul pengenalan umum tentang psikoanalisis adalah salah satu karya fundamental tentang salah satu bidang dalam psikologi. Aku membaca buku ini dan akan terhubung dengan buku selanjutnya. Buku yang mengupas terbentuknya cabang ilmu psikologi yaitu psikoanalisis. Buku yang membahas kerangka otak yang berhubungan dengan sistem berpikir dan juga alam bawah sadar.

Aku sudah bilang bahwa buku Sigmund Freud tadi akan terhubung dengan buku berikutnya yaitu buku nomor 16, The Interpretation of Dreams. Salah satu karya besar Sigmund Freud. Mengupas pandangan tentang mimpi. Apa itu mimpi? Dan kenapa saat tertidur seseorang bermimpi?. Menarik sekali bukan, buku yang tebalnya hampir sama dengan The Wealth of Nations ini perlu aku habiskan membaca secara marathon, tidak sekaligus. Karena kalau sekaligus takutnya hanya baca saja dan tidak mendapat maksud dan pengetahuan dari buku tersebut karena tidak fokus. Aku membelinya karena aku sangat panasaran dengan konsep mimpi.

Lanjut menuju buku nomor 17, ada buku “Sejarah Dunia Yang Disembunyikan” karya Jonathan Black. Buku yang paling memusingkan bagiku. Cakupannya jauh sekali berabad-abad terdahulu, juga tentang epos-epos yang terus terang aku baru tahu selama ini. Yang membuat aku berpikir buku ini membingungkan adalah karena istilah Esoteris yang artinya suatu hal yang dapat dimengerti oleh sekelompok orang tertentu dan khusus, juga suatu hal yang susah dimengerti. Mungkin karena itu aku merasa agak bingung membaca buku ini. Tapi aku menikmati karya Jonathan Black ini karena menambah pengetahuan baruku. Dalam buku ini pembaca akan menemukan tokoh-tokoh penting dalam peradaban dunia tak terkecuali Adam Smith, Karl Marx hingga Sigmund Freud.

Aku lanjut menuju buku nomor 18, ada "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat" karya Mark Manson. Salah satu buku bagus buat aku, dari seluk beluk kehidupan yang aku jalani sepertinya refleksi buku ini memberikan pemikiran lain untukku. Buku yang membahas bahwa seseorang harus fokus dengan apa yang penting bagi dirinya dan tidak perlu memikirkan hal lain yang kurang penting atau tidak penting yang hanya menambah beban pikiran. Buku yang membahas bahwa kehidupan adalah rangkaian ketidakpastian dan itu harus disadari sejak awal. Buku yang terkesan menceritakan hal pesimisme tetapi mengandung optimisme yang tinggi. Bagiku buku yang sangat menarik.

Lanjut buku nomor 19, adalah buku "Sang Alkemis" karya Paulo Coelho. Buku yang cocok sebagai buku healing bagiku. Perjalanan kisah dalam novel satu ini memberikan pelajaran hidup yang berarti. Pesan moralnya sangat tinggi. Bagiku sangat bersyukur bisa membaca karya Paulo Coelho satu ini yang sangat inspiratif. Lanjut buku nomor 20 ada "Sang Pemanah" karya Paulo Coelho juga. Sama halnya seperti Sang Alkemis. Novel Sang Pemanah juga sarat akan pelajaran kehidupan dan pesan moral yang kuat. Aku mendapat pembelajaran bahwa hidup harus selalu berupaya sekuat tenaga dan jangan takut salah, jangan takut dengan risiko karena dari situ bisa mendapat pelajaran. Sang Pemanah adalah novel yang sangat aku rekomendasikan untuk dibaca.

Buku nomor 21, ada “Quiet Impact: Tak Masalah Jadi Orang Introver” karya Sylvia Loehken. Aku seperti terbawa langsung ke dalam bukunya ketika aku membaca. Karena membahas seluk beluk pribadi introver seperti aku. Keunggulan buku ini adalah memberikan strategi-strategi untuk para introver dalam menjalani kehidupan agar mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan baik dalam karir dan hubungan percintaan. Buku yang sangat cocok untukku. Setelah ini masih berhubungan dengan introver adalah buku nomor 22 ada Book of Introvert karya Sutrisno. Setelah mendapat strategi-strategi kehidupan untuk introver dari buku Sylvia Loehken, rasa-rasanya membaca kutipan-kutipan dari para introvert terkenal di dunia cukup menghibur dan inspiratif. Aku membaca Book of Introvert yang memuat kutipan-kutipan inspiratif dari tokoh introvert di dunia seperti Albert Einstein, Tesla, Newton, Bill Gates, Mahatma Gandhi, dan lain-lain banyak pokoknya.

Lanjut buku nomor 23 adalah “Keunggulan Para Introvert” karya Sabrina Osaka. Kembali lagi seperti membaca diriku sendiri. Keunggulan Para Introvert membahas tentang kiat-kiat sukses seorang introvert dalam kehidupan. Buku yang juga berisi kisah-kisah sukses para tokoh introvert di dunia dari segala bidang. Buku yang bagiku memberikan inspirasi tersendiri untuk selalu berkarya dan memaksimalkan potensi introversiku.

Buku nomor 24, masih satu rangkaian tentang introvert adalah buku “Saat Introvert Jatuh Cinta”. Kembali lagi seperti membaca diriku sendiri apalagi buku ini urusan percintaan introvert. Related seperti yang aku alami ketika sedang jatuh cinta. Bagi yang mau tahu tentang apa saja yang dilakukan sosok introvert kalau jatuh cinta, sepertinya harus baca buku satu ini. Dijamin terjawab pertanyaan-pertanyaan tentang introvert dengan kehidupan cintanya.

Lanjut buku nomor 25 ada novel The Narrative of Arthur Gordon Pym of Nantucket karya Edgar Allan Poe. Novel satu ini aku kenal sejak aku masih sekolah menengah pertama, secara tidak sengaja membaca artikel singkat tentang Edgar Allan Poe dan karyanya yang misterius karena menjadi kisah yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata. Kalau mau tahu isinya lebih baik baca langsung novelnya, pasti akan tercengang. Lanjut lagi tentang Edgar Allan Poe pada buku nomor 26 ada Novel karya Matthew Pearl berjudul Misteri Kematian Poe. Novel yang satu ini menceritakan tentang akhir hidup penulis dan penyair Amerika yang sebelumnya aku bahas yaitu Edgar Allan Poe. Namun konsep novel ini adalah penggabungan antara fiksi dan fakta yang amat piawai dari Matthew Pearl sang penulis novel ini berkaitan kisah akhir hayat Edgar Allan Poe. Sangat menarik aku membaca novel ini walaupun novelnya termasuk tebal dengan hampir 800 halaman. Kesan misterius, seru, menegangkan. Over all sangat bagus.

Lanjut buku nomor 27 ada buku sosok inspiratif bagiku yaitu Soe Hok Gie. Berjudul "Catatan Seorang Demonstran" adalah buku yang memuat kisah Soe Hok Gie dan perjuangannya sebagai pemuda yang bebas, mahasiswa intelektual dan juga pecinta alam. Buku yang berasal dari tulisan catatan harian Soe Hok Gie dan juga pernah di film-kan. Aku serasa membaca sosok yang sangat inspiratif bagi golongan muda. Soe Hok Gie adalah contoh manusia bebas dengan moralitas yang sangat tinggi yang dimilikinya bagiku. Buku nomor 28 masih tentang Soe Hok Gie yang berjudul "Soe Hok Gie Sekali Lagi". Soe Hok Gie akan selalu menjadi tokoh inspiratif bagi pemuda Indonesia. Sosok pemuda yang berintelektual dan mempunyai kepekaan yang mendalam akan kehidupan orang-orang yang kurang beruntung. Namanya akan selalu hidup bagiku di Indonesia karena sangat menginspirasi.

Lanjut menuju buku nomor 29 adalah A Moment of Love karyaku sendiri. Aku rasa cerita-cerita dalam benakku yang sering mengganggu pikiranku harus aku tulis dan aku bukukan. Sumber inspirasi tulisanku adalah melihat fenomena yang ada di sekitarku dan karena novel ini adalah tentang kehidupan, cinta, karir, dan perbedaan, rasa-rasanya aku sering melihat hal-hal tadi dalam kehidupan sekitarku. Aku merasa lega karena bisa membuat karya pertamaku ini dalam bentuk novel. Aku bersyukur bisa mencurahkan pikiranku dalam tulisan bahkan dibukukan dalam bentuk novel A Moment of Love ini.

Buku terakhir adalah buku nomor 30 yaitu Breaking The Habit Of Being Yourself karya Dr. Joe Dispenza. Buku healing yang benar-benar rumit bagiku. Bukunya sangat bagus, mengajarkan agar seseorang meluangkan waktunya untuk mengenal kembali dirinya untuk memprogram ulang setiap hal-hal negatif dalam dirinya. Buku yang mengajarkan meditasi adalah kegiatan yang baik bagi perkembangan diri. Buku yang aku pikir ingin mengubah pembacanya menjadi lebih baik kehidupannya dengan tahapan-tahapan meditasi yang ditulis dalam buku. Buku yang bagiku ingin mengubah pribadi-pribadi negatif dan buruk menuju menjadi pribadi yang positif dan penuh kebaikan.

Dari buku nomor 1 hingga buku nomor 29 dengan segala pikiran-pikiran yang saling kontradiksi, saling terdapat perbedaan, membuat aku berpikir ulang mana yang baik dan aku harus lakukan. Buku yang satu mengatakan optimis yang satu lagi agar menjadi pesimis, buku yang satu terdapat kekhawatiran akan masa depan yang satu lagi mengagungkan masa depan, buku yang ini menerangkan agar jadi diri sendiri namun buku yang itu memberikan pembahasan jangan menjadi diri sendiri. Pada akhirnya aku hanya mengambil yang baiknya saja dari setiap yang aku baca. Seperti buku Dr. Joe Dispenza satu ini memberiku satu kekuatan untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengenal diri sendiri untuk memprogram ulang baik pikiran yang ada di otak dan bisikan yang ada di hati untuk menjadi diriku yang seutuhnya, diriku yang aku inginkan dengan segala hal-hal baik. Diriku yang baru yang melihat bahwa semua hal yang baik harus ditanamkan dari hati dan pikiran karena hasilnya akan menuju ke kebaikan juga.

Itulah perjalanan aku dan introversiku. Membaca buku menjadi teman yang bisa membantuku mengembalikan energi dikala terkuras karena kelelahan sehabis interaksi yang too much dengan orang banyak. Dari mulai Adam Smith hingga meditasi ala Dr. Joe Dispenza banyak memberi pelajaran dan pengetahuan tersendiri bagiku. Hingga aku bisa membuat karyaku sendiri yaitu novel A Moment of Love adalah berkat introversiku. Walaupun terkesan pendiam dan penyendiri tapi itu karena spektrumku yang introver yang tidak sama mungkin dengan orang kebanyakan. Tapi aku punya banyak hal yang bisa aku ceritakan terlebih dengan buku-buku yang aku baca. Aku ingat kutipan dari seorang introvert yang berbunyi seperti ini:

You may think I’m small, but I have a universe inside my head
(Anda mungkin berpikir aku ini kecil, tetapi aku memiliki alam semesta di dalam pikiranku).
-Yoko Ono-

Sekian cerita dari ku. Aku dan Introversiku.

Thank You

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE