TIPE-TIPE PEMBELI DI MINIMARKET

TIPE-TIPE PEMBELI DI MINIMARKET


Selain pekerjaan yang terlihat sederhana dari luar sebagai penjaga toko Minimarket. Padahal sebetulnya tidak sesederhana terlihat. Mulai dari menjalankan SOP yang ketat dan berisiko, mengatur penjualan barang-barang retail, sampai yang paling pahit menerima konsekuensi penggantian barang yang hilang, rusak bahkan kadaluarsa. Ya, rasanya hal-hal tadi adalah menjadi makanan sehari-hari orang-orang yang bekerja di toko Minimarket. Begitu pun saya yang hampir bertahun-tahun bekerja sebagai penjaga toko Minimarket. Asam, pahit, asin, manis mungkin sudah saya rasakan. Begitu pun ketika saya melayani konsumen atau pembeli di toko. Banyak hal juga yang menjadi pengalaman dan kenangan ketika mengingat tipe-tipe pembeli yang berbelanja di toko Minimarket. Karena tugas karyawan toko bukan hanya tentang teknis mengurus barang ditoko melainkan juga melayani konsumen atau pembeli yang berasal dari berbagai macam usia, generasi bahkan kebutuhan sehingga memerlukan pendekatan perasaan saat melayani pembeli-pembeli tadi. Sama halnya seperti rasa ada yang asam, pahit,asin dan manis ketika melayani para pembeli yang berbelanja di toko. Saya akan coba menceritakan pengalaman saya ketika melayani para pembeli di toko Minimarket. Barangkali bisa menghibur di sela-sela waktu pembaca. Mungkin juga relate dengan kalian yang pernah bekerja juga melayani pembeli di toko.

1. Tipe pembeli yang “manis”
Kalau tipe pembeli yang satu ini sudah pasti paling di tunggu dan di idam-idamkan oleh karyawan toko, bukan karena wajahnya yang “manis”. Tapi karena tipe pembeli yang satu ini biasanya baik hati, tidak ribet, mengerti kondisi karyawan yang kerja ditoko, terus rela menunggu dengan sabar, tidak banyak nanya dan complain, nada suaranya lembut, tidak merasa paling benar, terus ramah sama karyawan toko. Duh, kalau ketemu pembeli kaya tadi bagi karyawan toko serasa ketemu malaikat tak bersayap pokoknya deh. Mereka seperti mengerti bagaimana ribetnya pekerjaan karyawan toko Minimarket walaupun mereka tidak diposisi yang sama. Kalau saja dunia ini indah, bagi karyawan toko Minimarket itu sederhana, cukuplah para pembeli seperti tipe “manis” tadi. Ketika karyawan toko membawakan belanjaan si pembeli “manis” ini ke kendaraannya yang sedang terparkir, membawakan kantong belanjaannya saja sudah seperti penghormatan bagi sikapnya yang “manis” malah terkadang dari si pembeli “manis” ini memberi tips untuk karyawan karena sudah membantunya membawakan belanjaannya. Memang seperti malaikat tak bersayap yang turun dari surga untuk berbelanja.

2. Tipe pembeli “pahit”
Setiap orang berbeda-beda, begitu pun dengan para pembeli. Pasti ada saja yang pengalaman yang tidak mengenakan bagi karyawan toko ketika melayani para pembeli. Dari yang mukanya jutek, kalau ngomong seperti orang teriak, banyak nanya tentang produk dan program, apalagi yang sampai complain ke layanan konsumen Minimarket sehingga karyawan toko sampai terkena surat peringatan sebagai hukuman, yang terparah adalah pembeli yang mengambil produk di toko tanpa membayar (nyolong). Nah yang seperti tadi itu adalah tipe pembeli “pahit” bagi karyawan yang bekerja di toko. Belum lagi harus melayani pembeli yang sudah berusia seperti kakek-kakek atau nenek-nenek. Aduh, PR (pekerjan rumah) banget bagi karyawan toko saat melayani mereka. Mulai dari yang sudah kurang pendengarannya sehingga harus menjelaskan dengan nada suara yang lebih keras. Apalagi yang bertanya tentang detail barang yang di beli, karena mungkin sudah tua daya ingatnya sudah mulai berkurang. Ditambah sampai menyalahkan karyawan toko karena daya ingat lansia yang sudah berkurang. Terutama saat membeli pulsa atau paket data handphone. Tidak di layani salah, kalau berdebat juga takut kualat, ya sudahlah mengalah saja namanya juga orang tua. Memang pahit tapi harus dijalani

3. Tipe pembeli “Asam”
Sesuai istilahnya pembeli “asam”, pembeli yang satu ini kalau di toko memasang muka yang tidak mengenakan entah dibilang cemberut atau jutek tapi bagi karyawan di toko yang melayani tipe pembeli ini terasa secara tidak langsung mengintimidasi karyawan toko dengan raut wajahnya. Sebagai karyawan toko yang sudah diajarkan melayani sesuai SOP hanya bisa melayani tipe pembeli seperti ini seadanya karena akan serba salah kalu tipe seperti ini di ajak berkomunikasi. Bisa-bisa kalau di tawarkan produk tertentu malah karyawan toko yang di bentak karena banyak omong. Sebagai karyawan toko juga harus memahami setiap pembeli seperti mengetahui pembeli yang benar-benar bisa diajak berkomunikasi dan yang hanya dilayani dengan komunikasi biasa saja. Kalau sudah di bentak oleh pembeli “asam” ini entah kenapa kerja menjadi terasa malas dan kehilangan mood seketika. Pokoknya selain karyawan toko yang harus bisa menangani produk-produk penjualan, juga harus bisa menangani pembeli dengan segala macam drama yang ada. Ada saja pembeli yang berpacaran namun mungkin karena sedang berantem dengan pacarnya sampai-sampai di saat membeli barang di toko pun masih berantem tidak jelas bahkan sampai memasang muka “asam”. Duh kalau yang seperti itu terjadi di toko bagi karyawan toko seperti drama korea yang hadir di realita nyata. Nikmati saja tanpa harus ikut campur.

4. Tipe pembeli “Asin”
Kalau apa saja kebanyakan garam pasti asin. Nah begitu juga tipe pembeli yang satu ini. Memang tidak terlalu bisa di gambarkan tipe yang satu ini tapi kalau bagi karyawan toko semakin banyak pembeli di toko juga semakin membuat pekerjaan menjadi banyak. Jadi kalau sudah banyak pembeli yang ramai di toko pasti ada saja pembeli yang manis, pahit dan asam dan kalau semua digabungkan dalam satu waktu bisa jadi rasanya asin bagi karyawan toko karena terlalu banyak (ramai). Jadi pembeli “asin” bisa digambarkan para pembeli yang memenuhi toko dalam satu waktu hingga seketika seisi toko menjadi sangat ramai sampai antri panjang. Mungkin bagi orang luar terlihat keadaan itu bagus karena pastinya penjualan toko akan tinggi namun karyawan toko yang mengalami hal tersebut belum tentu akan menilai bagus kondisi tersebut. Dari harus melayani antrian yang panjang, kondisi barang yang harus selalu siap bahkan menjaga keadaan didalam toko agar tetap aman tidak ada pembeli yang mengambil tanpa membayar (nyolong). Duh, pokoknya semakin banyak pembeli juga semakin banyak yang harus dikerjakan.

Begitulah kira-kira pengalaman yang pernah saya rasakan dan lewati sebagai karyawan penjaga toko Minimarket. Momen melayani pembeli dari berbagai kebutuhan. Kadang juga membuat kesal, sedih, lucu, dan tawa dalam melayani tipe-tipe pembeli yang ke toko. Selalu ada kisah yang bisa diceritakan bahkan pengalaman melayani pembeli. Pelajaran terpenting adalah kesabaran dalam menghadapi setiap kondisi yang di lalui. Kesabaran menghadapi setiap orang yang berbeda dengan kita. Meskipun tidak saling kenal kita harus menebarkan sikap saling menghargai dan menghormati. Sesederhana itu.

THANK YOU…

 


 

 

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI