"BLOOD DIAMOND LOVE SCENE BETWEEN DANNY ARCHER & MADDY BOWEN"

BLOOD DIAMOND LOVE SCENE BETWEEN DANNY ARCHER & MADDY BOWEN


Yang pernah nonton film Blood Diamond (2006) pasti sudah kenal dua karakter ini, yap Danny Archer dan Maddy Bowen, entah kenapa saya selalu ingin mengulas dua karakter ini padahal sudah berulang-ulang menonton filmnya, karena bagi saya mereka memberikan banyak kesan dan pesan yang sangat kuat mulai dari pertemuan, konflik, empati, cinta, hingga perpisahan. Tentunya yang sudah menonton film Blood Diamond pasti sudah tahu endingnya ya, disini saya hanya mau flashback dan mengulas lebih luas beberapa adegan ketika mereka bersama.

Dua karakter yang bisa dibilang berasal dari dunia yang berbeda, dua karakter yang mencoba saling memahami, dua karakter penuh konflik, dua karakter yang mencoba mengungkapkan cinta, dan dua karakter yang akhirnya harus berpisah. Namun saya tidak panjang lebar mengulas mereka dari awal bertemu, disini saya akan mengulas beberapa adegan yang menurut saya begitu kuat pendalaman karakter dengan suasana konflik, dan adegan dimana mereka sudah saling memahami satu sama lain sampai akhirnya mereka harus berpisah.

Ada tiga scene yang menurut saya sangat memorable dari film ini terutama berkaitan dengan Archer dan Maddy, juga scene yang menunjukkan pendalaman karakter yang sangat kuat diantara mereka. Scene tersebut terdiri dari one last favor part (bagian “satu bantuan terakhir”, plane part “(bagian “pesawat”), goodbye part (bagian “selamat tinggal”). Mari mulai dengan bagian pertama…

Scene ketika Archer meminta bantuan kepada Maddy untuk mengalihkan perhatian penjaga tenda logistik. Jadi Archer ingin mengambil beberapa makanan dan minuman sebagai bekal di perjalanan dalam misi mencari berlian merah muda yang langkah. Namun sebetulnya usahanya untuk tetap mencari berlian tersebut dianggap bodoh oleh Maddy, tapi mau bagaimanapun Archer hanya punya kesempatan untuk hidup dari berlian tersebut, sementara Maddy berusaha untuk tetap ikut bila Archer pergi, namun dilarang oleh Archer. Karena itu bukan tujuan Maddy, tujuan Maddy bagi Archer adalah melanjutkan tulisannya sebagai seorang jurnalis yang sedang mencari data terhadap konflik yang disebabkan penambangan berlian dan kerusuhan pemberontakan kaum anti pemerintah.

ONE LAST FAVOR PART

Archer :How's Benjamin?
Maddy :They say he'll live.
Archer :Good. Good.
Archer :Listen, Maddy...I need you to do me one last favor.

Maddy :Yeah?
Archer :Tell that guard you wanna put him on the cover of Soldier of Fortune magazine for me.

Maddy :You're going in. You and Solomon. You're going in now.
Archer :Your plane leaves in a few minutes, huh?
Maddy :You're an idiot.
Maddy :What if I wanted to go in with you?
Archer :I'd say no.
Maddy :What if I insist?

Archer :I'd insist back.
Maddy :It's my story.

Archer :Your story is Van De Kaap, all right?, That stone is mine. I'm not leaving here   without it, you understand?, Please, just give me two minutes.

Maddy :Yeah.

Scene yang tak terlupakan menurut saya di film Blood Diamond, ekspresi Archer yang sangat membutuhkan bantuan Maddy, juga keinginan Maddy agar Archer tidak melanjutkan misinya dan bila memang Archer pergi, Maddy memaksa ingin ikut bersamanya, tapi jelas ditolak oleh Archer karena sangat berbahaya, yang paling pilu adalah ketika Archer memberikan catatan nya yang berisi data-data yang dinginkan Maddy sebagai bukti tulisannya nanti padahal catatan tersebut sangat dirahasiakan Archer karena kalau sampai bocor nyawa Archer-lah yang jadi taruhan nya, bisa dibilang Archer sudah mempercayakan Maddy untuk melanjutkan semua kisah yang terjadi dan walaupun Archer tidak akan selamat.

Dan Maddy pun seperti sudah tahu kemungkinan Archer tidak akan selamat, karena di suatu scene ketika mereka bertengkar Archer pernah bilang bahwa satu kata saja dari catatan ini yang dipublikasikan atau diketahui mereka yang berkaitan tentang penyeludupan berlian maka pada saat itu juga Archer mati. Padahal setelah semua yang mereka lalui, Maddy mengisyaratkan bahwa dia punya perasaan seperti cinta ke Archer, begitupun Archer ke Maddy, tapi Archer tahu betul apa yang dia hadapi dan risikonya dan dimana dia tidak mau terjadi apa-apa dengan Maddy.

Setelah membantu Archer dengan mengalihkan perhatian penjaga tenda logistik, mereka berdua bertemu di belakang tenda, di momen inilah kembali penonton disajikan scene yang mendalam akan suatu perasaan diantara Maddy dan Archer, Archer mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Maddy, dan juga Maddy membalas dengan ungkapan hanya sebagai menepati janji di awal untuk membantu Archer menyiapkan logistik untuk melanjutkan misi.

Archer mengatakan dengan begitu rela dan tulus kepada Maddy, “mungkin di lain kehidupan yah?”. Secara mungkin Archer dan Maddy tidak bisa ketemu lagi, seolah Archer merelakan perasaannya ke Maddy tidak akan pernah bersama, dan Maddy pun seolah paham dengan apa yang diutarakan Archer, kemudian Archer menambahkan dengan berkata “kau akan menemukan pria baik kan Maddy?”, sebuah pesan tersirat agar Maddy dapat menemukan pria baik untuk menjadi pasangan hidupnya, sebuah kerelaan yang besar dari Archer untuk melepaskan Maddy dengan menghilangkan perasaannya terhadap Maddy dan berharap Maddy mendapatkan pria yang baik atau mendapatkan pasangan hidup bagi Maddy.

PLANE PART

Archer :Thank you, huh?
Maddy :Just keeping my end of the deal. Good luck to you, Solomon.
Solomon :Okay
.

Maddy :I hope you find what you're looking for.
Solomon:Thank you for all you have done.
Archer :Listen, I--
Maddy :No, you listen.
Archer :In another life maybe, all right?
Maddy :Yeah. Sure.

Archer :Yeah. You find yourself a good man, all right, Maddy?

Maddy :You know, I've got three sisters. They're all married to good men.

Maddy :I prefer my life. Here is my office phone, home phone, cellphone. I'm used to being pursued, but what the heck.

Archer :You better get on that plane, huh?

Archer :You should get on that plane.

Maddy :So should you.

Maddy :You gonna call me?
Archer :Soon as I'm near a phone, yeah.

Maddy :Yeah, right.



Akhirnya di scene ini mereka bertemu untuk terakhir kalinya sebelum Maddy menaiki pesawat evakuasi dan Archer bersama Solomon melanjutkan perjalanan misinya untuk menemukan berlian tersebut, dalam scene ini pun saya melihat begitu kuat emosi yang diciptakan mulai dari senyuman dari dua karakter yang sudah saling memahami dan tatapan yang memberikan arti penuh rasa cinta antara Archer dan Maddy, namun juga saling mengerti posisi mereka dengan keadaan yang terjadi, sampai-sampai Maddy berkata “ini nomor telepon kantorku, nomor telepon rumah ku, dan nomor telepon pribadiku, aku biasanya dikejar pria-pria, tapi sekarang masa bodolah”. Ungkapan yang memberikan makna bahwa Maddy sebetulnya mengharapkan Archer, tapi bagaimanapun keadaan konflik yang terjadi membuat Archer hanya bisa berharap yang terbaik untuk Maddy, walaupun mereka tidak bisa bersama. Scene ditutup dengan kalimat Maddy yang berkata ”apakah kau akan meneleponku?”. Kemudian Archer membalas “ yah, saat aku dekat dengan telpon pasti akan meneleponmu”.

Scene terakhir antara mereka berdua yang sudah berbeda kondisi dimana Maddy sudah kembali ke negaranya dan melanjutkan pekerjaan jurnalisnya, sedang Archer dalam kondisi terdesak oleh pasukan yang mengincar berlian karena membawa berlian merah muda yang berhasil dia temukan dengan Solomon di penambangan berlian.

Sebelumnya Archer sudah dalam kondisi tertembak dan lemas yang pada akhirnya harus menghentikan langkahnya tersebut karena sudah tidak kuat lagi menahan sakit akibat tertembak, dan pada akhirnya berlian tersebut di berikan ke Solomon untuk di sembunyikan agar para pasukan pemburu tidak mendapatkannya. Solomon dipaksa Archer untuk meninggalkannya sendiri dan cepat pergi menggunakan pesawat jet yang didatangi oleh Archer yang seharusnya mengevakuasi mereka berdua tapi keadaan berubah. Archer merelakan hidupnya untuk memberi perlindungan agar Solomon bisa pergi naik pesawat dengan membawa berlian tersebut.

Scene yang mengharukan sekali, dimana sudah sangat dekat dengan tujuan tapi nasib berkata lain. Saat-saat kritisnya Archer menyempatkan untuk terakhir kalinya menghubungi Maddy melalui telepon. Selain untuk meminta bantuan Maddy agar menemui Solomon di suatu tempat karena Solomon membawa berlian tersebut yang bisa dijadikan alat bukti untuk tulisan Maddy, dan secara tidak langsung mengucapkan salam perpisahannya dengan Maddy.

GOODBYE PART

Maddy :Hello. Maddy Bowen.
Archer :Yeah.

Archer :Thought I'd never call, huh?
Maddy :And I'm so glad you did. When am I gonna see you?
Archer :Maddy, I want you to do me one more favor, huh?
Archer :I want you to go meet Solomon in Conakry.
Maddy :In Guinea?
Maddy :Why do you want me to go to Guinea?
Archer :We found his son...but he's gonna need some help, you understand?
Archer :Maddy?

Maddy :You're hurt. Are you hurt?

Archer :Yeah, well, I've gota little problem here.
Maddy :Okay. You--You tell me where you are. Archer?

Archer :I'm looking at an incredible view right now.
Archer :I wish you were here, Maddy.

Maddy :Okay, then I'm coming to be with you. You just tell me where you are.
Archer :I don't think so.
Maddy :Are you still in Kono? Because I can get someone there to help you.
Archer :Maddy, you find someplace safe for the boy, all right?
Archer :And keep him out of sight. And get Solomon to London.
Archer :He's bringing something with him. But he's gonna need your help.
Maddy :Why aren't you bringing it yourself?

Archer :I'm saying it's a real story now. And you can write the hell out of it.

Archer :I'm really happy I met you.You know that?

Maddy :Yeah, I'm...I'm really happy I met you too. And I wish I could be there with you.

Archer :That's all right. I'm exactly where I'm supposed to be.


Scene akhir dalam film Blood Diamond, scene yang paling emosional antara rasa sedih, haru, bercampur karena menyajikan hubungan terakhir antara Archer dan Maddy melalui satelit telepon, dimana ketika pertama kali Archer menelepon Maddy, Maddy begitu gembira padahal Archer sedang keadaan yang sangat terluka. Archer menepati kata-katanya untuk menelepon Maddy namun ternyata itu adalah telepon untuk perpisahan selamanya, betapa pilunya perasaan Maddy bahwa Archer dalam keadaan terluka dan mendengar kalimat yang seolah kalimat perpisahan dari Archer.

Setidaknya Archer mengungkapkan perasaannya untuk terakhir kalinya ke Maddy dengan mengatakan ”seandainya kau disini Maddy melihat pemandangan yang indah di depanku”. Dengan lanjut Archer berkata ”aku sangat bahagia pernah bertemu denganmu Maddy, kau tahu itu kan”. Bahwa Archer sangat bersyukur atas waktu yang diberikan walaupun tidak lama yaitu waktu bertemu Maddy dan menjalani kejadian-kejadian bersama yang membuat mereka saling memahami satu sama lain. Maddy pun menjawab dengan berkata bahwa dia juga sangat bahagia bertemu Archer dan berharap bisa di sana dengan Archer.

Dengan menitihkan air matanya Maddy tidak sanggup untuk berdiri membayangkan keadaan Archer. Namun kembali Archer mengungkapkan bahwa ini semua akan baik-baik aja dan Archer merasa memang seperti ini lah takdir yang harus hadapi nya. Tempat dimana dia harus mati. Scene ini ditutup dengan Archer yang bersandar di bebatuan bukit dengan lemas karena luka tembak yang parah menunggu akhir hidupnya.

Nah, begitulah kisah dua karakter yang sangat kuat memainkan emosi, Danny Archer dan Maddy Bowen, ekspresi yang diperlihatkan melalui wajah, kontak mata begitu memberikan suguhan romantisme bisu antara mereka, perasaan yang timbul ketika berupaya memahami konflik yang terjadi, dua pribadi yang berbeda dunia, Archer dengan pengalaman hidup yang tidak mengenakan, pahit, dan jahat, sedang Maddy dari dunia yang baik dan melihat dunia dari berbagai perspektif. Pada akhirnya harus berpisah selamanya dengan kisah baik yang diperjuangkan Archer. Solomon dengan bantuan Archer dan Maddy kembali bertemu keluarganya yang sempat terpisah karena keadaan konflik dan Maddy menyelesaikan tulisan jurnalisnya membongkar kejahatan penyeludupan berlian di wilayah Afrika berdasarkan beberapa bukti yang diberikan Archer.


Sumber foto: Warner Bros picture 

Thank you…

Komentar

  1. Iyah, kalau didalami scene mereka itu dapet banget sihh

    BalasHapus

Posting Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

LEBIH MENGENAL INFJ

INFJ DOORSLAM

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

REVIEW BUKU QUIET IMPACT TAK MASALAH JADI ORANG INTROVER

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

REVIEW BUKU BREAKING THE HABIT OF BEING YOURSELF

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

REVIEW BUKU CATATAN SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

DARI AQUASCAPE KE AQUARIUM IKAN MAS KOKI